Advertisement
Matalensanews.com-Temanggung, Embung Soropadan di Desa Soropadan, Kabupaten Temanggung untuk mengatasi kekurangan air pada musim kemarau, dan perikanan serta air baku, dilaksanakan dengan APBN TA 2012-2013 sebesar Rp 1,88 Miliar,dan pernah di resmikan Menteri PU pada tanggal 8/9/2014.
Tetapi sampai saat ini,keberadaan dan fungsi embung Soropadan belum ada. Sehingga pemerintah mengucurkan dana APBN, supaya embung Soropadan dapat berpungsi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.Ironisnya,sampai berita ini diturunkan,embung Soropadan tidak bisa di manfaatkan,bahkan kondisinya sangat memprihatinkan.Embung yang seharusnya bisa menampung air curah hujan,kini nampak seperti hamparan lapangan tandus. Dengan kondisi mangkrak,serta tidak terawat.
Melihat penomena ini,banyak masyarakat prihatin akan fungsi dan manfaat embung Soropadan.Tiem matalensanews.com akan menguak misteri di balik semuanya.Apakah karena mistik masyarakat yang mengatakan,kalau daerah Soropadan merupakan tempat pusernya tanah jawa?, sehingga dipercaya tidak akan ada air dilokasi ini.Ataukah ada permainan kong kalikong antara pengembang proyek dengan dinas terkait.Sehingga pengerjaan proyek embung Soropadan terkesan asal-asalan. Bahkan sampai di kucurkan dana anggaran APBN beberapa kali,dengan maksud bisa berfungsi. Namun,kenyataannya embung Soropadan mangkrak dan tidak bisa dimanfaatkan. Bahkan dinas terkait terkesan tutup mata. Minggu 23/6/2019 (Guntur)
Tetapi sampai saat ini,keberadaan dan fungsi embung Soropadan belum ada. Sehingga pemerintah mengucurkan dana APBN, supaya embung Soropadan dapat berpungsi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.Ironisnya,sampai berita ini diturunkan,embung Soropadan tidak bisa di manfaatkan,bahkan kondisinya sangat memprihatinkan.Embung yang seharusnya bisa menampung air curah hujan,kini nampak seperti hamparan lapangan tandus. Dengan kondisi mangkrak,serta tidak terawat.
Melihat penomena ini,banyak masyarakat prihatin akan fungsi dan manfaat embung Soropadan.Tiem matalensanews.com akan menguak misteri di balik semuanya.Apakah karena mistik masyarakat yang mengatakan,kalau daerah Soropadan merupakan tempat pusernya tanah jawa?, sehingga dipercaya tidak akan ada air dilokasi ini.Ataukah ada permainan kong kalikong antara pengembang proyek dengan dinas terkait.Sehingga pengerjaan proyek embung Soropadan terkesan asal-asalan. Bahkan sampai di kucurkan dana anggaran APBN beberapa kali,dengan maksud bisa berfungsi. Namun,kenyataannya embung Soropadan mangkrak dan tidak bisa dimanfaatkan. Bahkan dinas terkait terkesan tutup mata. Minggu 23/6/2019 (Guntur)