Advertisement
Matalensanews.com-Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M., hari ini melakukan peninjauan kegiatan TNI Manunggal Mambangun Desa (TMMD) di Desa Jatimulya, Kec. Suradadi, Kab. Tegal, Kamis (25/7/19).
Kepada awak media, Pangdam menyampaikan hasil progres sasaran fisik berupa pembangunan jalan, RTLH dan sebagainya telah mencapai lebih dari 70 %, dan untuk sasaran non fisik sudah berjalan sesuai rencana.
Khusus untuk RTLH sampai saat ini masih terus berjalan sambil menghimpun partisipasi masyarakat. Dikatakan Pagdam, sementara ini sudah terhimpun bantuan dari BRI 10 unit dan BNI 5 unit, tapi kita masih terus menunggu peran serta dan partisipasi masyarakat, mungkin ada yang akan membantu semen, batu, pasir dan sebagainya.
Hal tersebut mengingat besaran biaya yang disiapkan terkadang tidak mencukupi oleh karena kondisi rumah yang akan direhap tidak sama. Semisal dengan biaya 10 juta sudah cukup, karena hanya perlu merehap lantai dan dinding rumah saja. Tetapi terdapat rumah yang harus membangun dari lantai, dinding hingga atap. Bila biaya tidak mencukupi maka perlu bantuan dari masyarakat, sehingga saat penutupan TMMD nanti semua RTLH sudah menjadi RLH, ungkapnya.
Jenderal bintang dua itu berharap, semua masyarakat terlibat untuk bersama-sama berpartisipasi dan berperan serta dalam kegiatan di TMMD. Hal ini dimaksudkan agar semua masyarakat merasa ikut andil dan terlibat sehingga merasa ikut memiliki. Bila sudah merasa memiliki maka merekapun akan menggunakan dan memelihara secara bersama-sama.
"Semua ikut berpartisipasi/berperan sesuai situasi dan kondisi. Yang masih kuat bisa ikut bekerja menata batu, atau ikut menyediakan air minum, atau membantu semen", pintanya.
Dirinya juga berterimakasih karena masyarakat sudah ikut berperan serta, banyak kaum ibu bahkan nenek-nenek ikut terlibat dalam kegiatan pembangunan sarana fisik. Karena semua masih merasa ikut memiliki dan berpartisipasi/berperan serta, dan itulah yang kita harapkan.
"Sikap kegotongroyongan, kerja sama, partisipasi dan ikut berperan serta semacam ini hendaknya tidak hanya pada kegiatan TMMD saja, tapi selamanya", tandas orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro.
Sementara itu, disinggung tentang kekeringan, Pangdam menyampaikan bahwa sampai saat ini belum perlu melakukan penyiraman melalui udara. Mengatasi bencana kekeringan juga bukan semata-mata menjadi tugas Kodam/Polri, namun demikian bila sewaktu-waktu diminta siap untuk membantu.(Hum/Tri)
Kepada awak media, Pangdam menyampaikan hasil progres sasaran fisik berupa pembangunan jalan, RTLH dan sebagainya telah mencapai lebih dari 70 %, dan untuk sasaran non fisik sudah berjalan sesuai rencana.
Khusus untuk RTLH sampai saat ini masih terus berjalan sambil menghimpun partisipasi masyarakat. Dikatakan Pagdam, sementara ini sudah terhimpun bantuan dari BRI 10 unit dan BNI 5 unit, tapi kita masih terus menunggu peran serta dan partisipasi masyarakat, mungkin ada yang akan membantu semen, batu, pasir dan sebagainya.
Hal tersebut mengingat besaran biaya yang disiapkan terkadang tidak mencukupi oleh karena kondisi rumah yang akan direhap tidak sama. Semisal dengan biaya 10 juta sudah cukup, karena hanya perlu merehap lantai dan dinding rumah saja. Tetapi terdapat rumah yang harus membangun dari lantai, dinding hingga atap. Bila biaya tidak mencukupi maka perlu bantuan dari masyarakat, sehingga saat penutupan TMMD nanti semua RTLH sudah menjadi RLH, ungkapnya.
Jenderal bintang dua itu berharap, semua masyarakat terlibat untuk bersama-sama berpartisipasi dan berperan serta dalam kegiatan di TMMD. Hal ini dimaksudkan agar semua masyarakat merasa ikut andil dan terlibat sehingga merasa ikut memiliki. Bila sudah merasa memiliki maka merekapun akan menggunakan dan memelihara secara bersama-sama.
"Semua ikut berpartisipasi/berperan sesuai situasi dan kondisi. Yang masih kuat bisa ikut bekerja menata batu, atau ikut menyediakan air minum, atau membantu semen", pintanya.
Dirinya juga berterimakasih karena masyarakat sudah ikut berperan serta, banyak kaum ibu bahkan nenek-nenek ikut terlibat dalam kegiatan pembangunan sarana fisik. Karena semua masih merasa ikut memiliki dan berpartisipasi/berperan serta, dan itulah yang kita harapkan.
"Sikap kegotongroyongan, kerja sama, partisipasi dan ikut berperan serta semacam ini hendaknya tidak hanya pada kegiatan TMMD saja, tapi selamanya", tandas orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro.
Sementara itu, disinggung tentang kekeringan, Pangdam menyampaikan bahwa sampai saat ini belum perlu melakukan penyiraman melalui udara. Mengatasi bencana kekeringan juga bukan semata-mata menjadi tugas Kodam/Polri, namun demikian bila sewaktu-waktu diminta siap untuk membantu.(Hum/Tri)