Advertisement
Matalensanews.com-Sidang parade merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka menyiapkan calon prajurit yang bagus. Prajurit unggul dimulai dari rekrutmen, oleh karena itu ini merupakan investasi TNI AD di masa depan.
Demikian penyampaian Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M. melalui sambutan tertulis yang dibacakan Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M. pada acara Sidang Parade Penerimaan Calon Bintara PK TNI AD TA. 2019 Panda IV/Diponegoro, di Aula Makodam IV/Dopinegoro, Jum’at (20/9/2019).
Ditekankan Pangdam, hal itu secara moral menjadi tanggungjawab dan kewajiban kita. “Kredibilitas panitia pemilihan ini yang memiliki tanggung jawab sangat berat dalam mengamati, menilai dan memberikan masukan kepada Pimpinan Sidang”, tandasnya.
Perlu diketahui bersama bahwa, sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan Sidang Parade ini adalah terpenuhinya alokasi penerimaan Caba PK TNI AD TA. 2019 khususnya Panda IV/Diponegoro sebanyak 30 orang. Sementara calon yang mendaftar mencapai 4.478 orang, diajukan pengecekan awal sebanyak 640 orang dan diajukan sidang parade sebanyak 150 orang untuk selanjutnya dipilih 60 orang untuk mengikuti seleksi tingkat Sub Panpus di Rindam IV/Diponegoro.
“Angka ini menggambarkan, bahwa minat masyarakat menjadi Prajurit TNI AD sangat tinggi, hal ini tidak terlepas dari citra TNI AD yang semakin baik, khususnya Kodam IV/Diponegoro”, ungkap orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro.
Terkait pelaksanaan sidang parade ini, Pangdam menginstruksikan agar para Tim Seleksi dan Tim Sidang Parade bertindak jujur dan obyektif, sehingga menghasilkan lulusan calon prajurit yang berkualitas.
“Kita harus dapat membuktikan bahwa setiap calon memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Prajurit TNI AD tanpa dipungut biaya sekecil apapun. Calon dari latar belakan anak seorang buruh, petani, tukang ojek, pedagang, pegawai negeri atau keluarga besar TNI semua mempunyai peluang yang sama”, tegas Jenderal bintang dua.
Pangdam juga berharap, agar semua anggota tim benar-benar bertindak obyektif, jujur, profesional, dan tidak mengabaikan prosedur tetap yang telah ditentukan dalam memberikan penilaiannya. Hal ini penting untuk mendapatkan profil calon Bintara TNI AD yang benar-benar berkualitas dan handal.
“Pilihlah calon yang paling tepat dan terbaik diantara semua calon yang ada. Segala permasalahan yang berkaitan dengan seleksi agar diselesaikan dalam forum sidang ini secara tuntas, agar tidak menimbulkan permasalahan baru dikemudian hari”, pungkas Pangdam.
Turut mengikuti parade, Irdam IV/Dip Kolonel Inf Legowo W.R. Jatmiko, S.I.P, Danrindam IV/Diponegoro, para Asisten, Kaajendam, Kakesdam dan Kajasdam IV/Diponegoro.(Hum/Anden)
Demikian penyampaian Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M. melalui sambutan tertulis yang dibacakan Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M. pada acara Sidang Parade Penerimaan Calon Bintara PK TNI AD TA. 2019 Panda IV/Diponegoro, di Aula Makodam IV/Dopinegoro, Jum’at (20/9/2019).
Ditekankan Pangdam, hal itu secara moral menjadi tanggungjawab dan kewajiban kita. “Kredibilitas panitia pemilihan ini yang memiliki tanggung jawab sangat berat dalam mengamati, menilai dan memberikan masukan kepada Pimpinan Sidang”, tandasnya.
Perlu diketahui bersama bahwa, sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan Sidang Parade ini adalah terpenuhinya alokasi penerimaan Caba PK TNI AD TA. 2019 khususnya Panda IV/Diponegoro sebanyak 30 orang. Sementara calon yang mendaftar mencapai 4.478 orang, diajukan pengecekan awal sebanyak 640 orang dan diajukan sidang parade sebanyak 150 orang untuk selanjutnya dipilih 60 orang untuk mengikuti seleksi tingkat Sub Panpus di Rindam IV/Diponegoro.
“Angka ini menggambarkan, bahwa minat masyarakat menjadi Prajurit TNI AD sangat tinggi, hal ini tidak terlepas dari citra TNI AD yang semakin baik, khususnya Kodam IV/Diponegoro”, ungkap orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro.
Terkait pelaksanaan sidang parade ini, Pangdam menginstruksikan agar para Tim Seleksi dan Tim Sidang Parade bertindak jujur dan obyektif, sehingga menghasilkan lulusan calon prajurit yang berkualitas.
“Kita harus dapat membuktikan bahwa setiap calon memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Prajurit TNI AD tanpa dipungut biaya sekecil apapun. Calon dari latar belakan anak seorang buruh, petani, tukang ojek, pedagang, pegawai negeri atau keluarga besar TNI semua mempunyai peluang yang sama”, tegas Jenderal bintang dua.
Pangdam juga berharap, agar semua anggota tim benar-benar bertindak obyektif, jujur, profesional, dan tidak mengabaikan prosedur tetap yang telah ditentukan dalam memberikan penilaiannya. Hal ini penting untuk mendapatkan profil calon Bintara TNI AD yang benar-benar berkualitas dan handal.
“Pilihlah calon yang paling tepat dan terbaik diantara semua calon yang ada. Segala permasalahan yang berkaitan dengan seleksi agar diselesaikan dalam forum sidang ini secara tuntas, agar tidak menimbulkan permasalahan baru dikemudian hari”, pungkas Pangdam.
Turut mengikuti parade, Irdam IV/Dip Kolonel Inf Legowo W.R. Jatmiko, S.I.P, Danrindam IV/Diponegoro, para Asisten, Kaajendam, Kakesdam dan Kajasdam IV/Diponegoro.(Hum/Anden)