Advertisement
MATALENSANEWS.com-Pasal 30 bahwa UUD 1945 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam bela negara. Bela negara tidak harus dengan mengangkat senjata maupun perang, apalagi dalam kondisi damai seperti saat sekarang ini.
Oleh karena itu, disetiap kegiatan TMMD materi wawasan kebangsaan dan bela negara menjadi salah satu sasaran kegiatan non fisik, yang tujuannya untuk memantik dan menanamkan semangat bela negara kepada seluruh waga Indonesia dimanapun berada.
Demikian penyampaian Kapendam IV/Diponegoro Letkol Kav Susanto, S.I.P., M.A.P. di sela-sela kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kodam IV/Diponegoro, di Makodam IV/Diponegoro, Rabu (8/10/2019).
Untuk diketahui bahwa dalam program TMMD selain mengerjakan sasaran fisik berupa pembangunan jalan, RTLH dan sasaran fisik lainnya, juga terdapat sasaran sasaran non fisik yang diantaranya adalah tentang wawasan kebangsaan dan bela negara.
Menurutnya bela negara tidak bisa hanya diserahkan kepada aparat TNI atau Kepolisian saja, tetapi semua warga negara harus ikut berperan sesuai dengan bidang tugas masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945.
“TNI dan Kepolisian sebagai komponen utama, dan rakyat Indonesia sebagai komponen pendukung. Jadi semua memiliki hak dan kewajiban yang sama sesuai peran dan bidangnya masing-masing”, ungkapnya.
Diterangkan Letkol Kav Susanto, bagi para petani adalah mengolah lahan pertaniannya dengan baik agar hasilnya melimpah sehingga dapat berswasembada pangan itu bagian dari bela negara. Bagi para peternak mengelola peternakannnya dengan baik agar swasembada daging itu juga bagian dari bela negara. Yang jadi pedagang silahkan melaksanakan perniagaan dengan baik agar roda perekonomian terus berputar, termasuk para pelaku pendidikan agar melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik sehingga menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan maju.
“Hal semacam ini harus bisa dipahami dan dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat bahkan kepada anak-anak usia dini, agar nantinya memiliki pemahaman dan wawasan yang cukup dan benar tentang bela negara”, ibuhnya.
Dicontohkan Kapendam, beberapa waktu lalu anggota Satgas TMMD Kodim 0703/Cilacap Sertu Mulyono mengajar anak-anak di PAUD Barokah yang ada di Dusun Cironeng, Desa Cilibang, Kec. Jeruklegi Kab. Cilacap. Tanpa rasa canggung, Bintara dari Kodim Cilacap itu mengajak anak-anak belajar yang rajin sembari mengenalkan warna, menggambar dan bernyanyi.
Demikian pula yang dilakukan Anggota Satgas TMMD dari Kodim 0709/Kebumen Serma Badani. Saat menjadi Irup di SMK Ma’arif Sadang Kab. Kebumen, Senin (7/10/2019) dirinya mengajak kepada para guru dan para siswa untuk menegakkan tata tertib sekolah. Para siswa juga lebih semangat, giat dan tekun belajar. Itu semua adalah bentuk nyata dari bela negara, tandas Letkol Kav Susanto.
Apa yang dilakukan kedua bintara tersebut tak lain dan tak bukan hanya untuk menanamkan semangat bela negara sejak usia dini. Anak-anak sekalipun memiliki andil dalam bela negara, yaitu dengan belajar yang rajin dan sunguh-sungguh, patuh dan taat kepada semua peraturan baik di sekolah maupun diluar sekolah, pungkasnya.(Hum/Red)
Oleh karena itu, disetiap kegiatan TMMD materi wawasan kebangsaan dan bela negara menjadi salah satu sasaran kegiatan non fisik, yang tujuannya untuk memantik dan menanamkan semangat bela negara kepada seluruh waga Indonesia dimanapun berada.
Demikian penyampaian Kapendam IV/Diponegoro Letkol Kav Susanto, S.I.P., M.A.P. di sela-sela kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kodam IV/Diponegoro, di Makodam IV/Diponegoro, Rabu (8/10/2019).
Untuk diketahui bahwa dalam program TMMD selain mengerjakan sasaran fisik berupa pembangunan jalan, RTLH dan sasaran fisik lainnya, juga terdapat sasaran sasaran non fisik yang diantaranya adalah tentang wawasan kebangsaan dan bela negara.
Menurutnya bela negara tidak bisa hanya diserahkan kepada aparat TNI atau Kepolisian saja, tetapi semua warga negara harus ikut berperan sesuai dengan bidang tugas masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945.
“TNI dan Kepolisian sebagai komponen utama, dan rakyat Indonesia sebagai komponen pendukung. Jadi semua memiliki hak dan kewajiban yang sama sesuai peran dan bidangnya masing-masing”, ungkapnya.
Diterangkan Letkol Kav Susanto, bagi para petani adalah mengolah lahan pertaniannya dengan baik agar hasilnya melimpah sehingga dapat berswasembada pangan itu bagian dari bela negara. Bagi para peternak mengelola peternakannnya dengan baik agar swasembada daging itu juga bagian dari bela negara. Yang jadi pedagang silahkan melaksanakan perniagaan dengan baik agar roda perekonomian terus berputar, termasuk para pelaku pendidikan agar melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik sehingga menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan maju.
“Hal semacam ini harus bisa dipahami dan dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat bahkan kepada anak-anak usia dini, agar nantinya memiliki pemahaman dan wawasan yang cukup dan benar tentang bela negara”, ibuhnya.
Dicontohkan Kapendam, beberapa waktu lalu anggota Satgas TMMD Kodim 0703/Cilacap Sertu Mulyono mengajar anak-anak di PAUD Barokah yang ada di Dusun Cironeng, Desa Cilibang, Kec. Jeruklegi Kab. Cilacap. Tanpa rasa canggung, Bintara dari Kodim Cilacap itu mengajak anak-anak belajar yang rajin sembari mengenalkan warna, menggambar dan bernyanyi.
Demikian pula yang dilakukan Anggota Satgas TMMD dari Kodim 0709/Kebumen Serma Badani. Saat menjadi Irup di SMK Ma’arif Sadang Kab. Kebumen, Senin (7/10/2019) dirinya mengajak kepada para guru dan para siswa untuk menegakkan tata tertib sekolah. Para siswa juga lebih semangat, giat dan tekun belajar. Itu semua adalah bentuk nyata dari bela negara, tandas Letkol Kav Susanto.
Apa yang dilakukan kedua bintara tersebut tak lain dan tak bukan hanya untuk menanamkan semangat bela negara sejak usia dini. Anak-anak sekalipun memiliki andil dalam bela negara, yaitu dengan belajar yang rajin dan sunguh-sungguh, patuh dan taat kepada semua peraturan baik di sekolah maupun diluar sekolah, pungkasnya.(Hum/Red)