Advertisement
MATALENSANEWS.com-Terkait adanya perselisihan kecil antara anggota Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang dengan Persaudaraan Setia Hati Teratai ( PSHT ) yang terjadi pada hari Sabtu siang, 7 Desember 2019 lalu.
Ketua Majelis Pimpinan Wilayah ( MPW ) Pemuda Pancasila ( PP ) Provinsi Jawa Tengah, H Bambang Eko Purnomo SE SH, satu jam setelah terjadinya perselisihan membuat pernyataan melalui Voice Note bahwa Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang bukan bagian dari MPW PP Provinsi Jateng.
Hal ini sangat menyakiti hati Pemuda Pancasila di seluruh Indonesia. Rekaman Lengkapnya adalah Sebagai berikut " Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu. Pancasila......
Kami Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Tengah menyatakan, Kami tidak ada permasalahan dengan Saudara -Saudara atau Sedulur - Sedulur PSHT di manapun berada, terkait dengan permasalahan dan insiden di Kabupaten Semarang, itu bukan Pemuda Pancasila di bawah naungan MPW dan itu perorangan MPC ataupun perorangan Koti MPC yang tidak mengakui Kami, jadi tidak ada hubungannya dengan MPW Pemuda pancasila secara resmi kalau perlu coba di tanyakan keabsahan mereka SK ataupun yang lainnya, trimakasih dan kamipun tetap menjaga persaudaraan dengan siapapun termasuk keluarga besar PSHT di Jawa tengah. Trimakasih. Wassalamu alaiku Warohmatullahi Wabarokatu, Pancasila..."
Sementara Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional ( MPN ) Ormas PP, KPH Japto Soelistyo Soerjosoemarno, S.H. dalam pidatonya sering memberikan semangat kepada anggota PP se Indonesia dan menyampaikan : " Satu Anggota Pemuda Pancasila di cubit seluruh anggota Pemuda Pancasila se Indonesia merasakan sakitnya."
Pernyataan Ketua MPW Jateng tersebut menimbulkan banyak komentar negatif baik di dalam tubuh anggota PP maupun masyarakat secara umum. H Suwardi S.Sos SH ( Warbus ) yang menjabat Wakil Ketua 1 MPW Jateng menyampaikan : "Harusnya semua anggota PP wajib untuk di lindungi oleh pemimpin, terlepas ada masalah administrasi yang kurang, tentunya itu Masalah internal Organisasi yang bisa di selesaikan kemudian. Ketika ada masalah apapun yang terjadi maka Ketua MPW Jawa Tengah harus segera turun tangan atau mengutus anggotanya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penyelesaian bukan harus dengan bentrokan tapi bisa memfasilitasi dengan duduk bersama, sehingga permasalahan bisa selesai dan tidak melebar ke mana-mana." Jelas Warbus.
Seperti diketahui paska insiden kecil antara anggota PP dengan PSHT, Sabtu yang lalu, tidak terjadi lagi bentrokan atau insiden susulan karena kedua belah pihak secara intensif terus berkomunikasi untuk kedamaian dan kerukunan.Bahkan kedua ormas tersebut telah membahas penyelesaian yang terbaik serta mencegah agar tidak akan terjadi bentrokan atau perselisihan lagi di masa yang akan datang.(Tri)
Ketua Majelis Pimpinan Wilayah ( MPW ) Pemuda Pancasila ( PP ) Provinsi Jawa Tengah, H Bambang Eko Purnomo SE SH, satu jam setelah terjadinya perselisihan membuat pernyataan melalui Voice Note bahwa Pemuda Pancasila Kabupaten Semarang bukan bagian dari MPW PP Provinsi Jateng.
Hal ini sangat menyakiti hati Pemuda Pancasila di seluruh Indonesia. Rekaman Lengkapnya adalah Sebagai berikut " Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu. Pancasila......
Kami Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Tengah menyatakan, Kami tidak ada permasalahan dengan Saudara -Saudara atau Sedulur - Sedulur PSHT di manapun berada, terkait dengan permasalahan dan insiden di Kabupaten Semarang, itu bukan Pemuda Pancasila di bawah naungan MPW dan itu perorangan MPC ataupun perorangan Koti MPC yang tidak mengakui Kami, jadi tidak ada hubungannya dengan MPW Pemuda pancasila secara resmi kalau perlu coba di tanyakan keabsahan mereka SK ataupun yang lainnya, trimakasih dan kamipun tetap menjaga persaudaraan dengan siapapun termasuk keluarga besar PSHT di Jawa tengah. Trimakasih. Wassalamu alaiku Warohmatullahi Wabarokatu, Pancasila..."
Sementara Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional ( MPN ) Ormas PP, KPH Japto Soelistyo Soerjosoemarno, S.H. dalam pidatonya sering memberikan semangat kepada anggota PP se Indonesia dan menyampaikan : " Satu Anggota Pemuda Pancasila di cubit seluruh anggota Pemuda Pancasila se Indonesia merasakan sakitnya."
Pernyataan Ketua MPW Jateng tersebut menimbulkan banyak komentar negatif baik di dalam tubuh anggota PP maupun masyarakat secara umum. H Suwardi S.Sos SH ( Warbus ) yang menjabat Wakil Ketua 1 MPW Jateng menyampaikan : "Harusnya semua anggota PP wajib untuk di lindungi oleh pemimpin, terlepas ada masalah administrasi yang kurang, tentunya itu Masalah internal Organisasi yang bisa di selesaikan kemudian. Ketika ada masalah apapun yang terjadi maka Ketua MPW Jawa Tengah harus segera turun tangan atau mengutus anggotanya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penyelesaian bukan harus dengan bentrokan tapi bisa memfasilitasi dengan duduk bersama, sehingga permasalahan bisa selesai dan tidak melebar ke mana-mana." Jelas Warbus.
Seperti diketahui paska insiden kecil antara anggota PP dengan PSHT, Sabtu yang lalu, tidak terjadi lagi bentrokan atau insiden susulan karena kedua belah pihak secara intensif terus berkomunikasi untuk kedamaian dan kerukunan.Bahkan kedua ormas tersebut telah membahas penyelesaian yang terbaik serta mencegah agar tidak akan terjadi bentrokan atau perselisihan lagi di masa yang akan datang.(Tri)