Advertisement
BLORA,MATALENSANEWS.com- Sarimin (32) warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah
ditemukan tewas membusuk dalam kamar kosnya di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jumat (7/2/2019).
Pria 32 tahun asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah meninggal dunia diduga akibat sakit paru-paru akut.
Kapolsek Geneng AKP Dhanang Prasmono mengatakan, kondisi korban diketahui pertama kali oleh Sutini, pemilik kos. Ia curiga setelah korban tidak terlihat keluar masuk kamar kosnya selama dua hari.
Sutini kemudian meminta tolong para penghuni kosnya untuk melihat kondisi korban. Saat dilihat, korban berbaring di tempat tidur dan tidak bergerak. Bau busuk menyengat juga keluar dari kamar kos korban.
"Sebelum ditemukan, korban sempat mengeluh batuk akibat sakit paru-paru pada ibu kosnya," terang Dhanang.
Mendengar keluhan dari korban, Sutini menyarankan agar korban segera berobat ke dokter. Saran Sutini diiyakan oleh korban, tetapi justru selama dua hari Sutini tidak melihat aktivitas korban.
"Dari hasil identifikasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soeroto, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaa. Jadi dugaan terkuatnya korban meninggal dunia akibat sakit paru-paru yang dideritanya sejak lama," jelas Dhanang.
Setelah keluarga korban datang ke Ngawi, mereka menerima kematian korban dan menolak proses autopsi.
ditemukan tewas membusuk dalam kamar kosnya di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jumat (7/2/2019).
Pria 32 tahun asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah meninggal dunia diduga akibat sakit paru-paru akut.
Kapolsek Geneng AKP Dhanang Prasmono mengatakan, kondisi korban diketahui pertama kali oleh Sutini, pemilik kos. Ia curiga setelah korban tidak terlihat keluar masuk kamar kosnya selama dua hari.
Sutini kemudian meminta tolong para penghuni kosnya untuk melihat kondisi korban. Saat dilihat, korban berbaring di tempat tidur dan tidak bergerak. Bau busuk menyengat juga keluar dari kamar kos korban.
"Sebelum ditemukan, korban sempat mengeluh batuk akibat sakit paru-paru pada ibu kosnya," terang Dhanang.
Mendengar keluhan dari korban, Sutini menyarankan agar korban segera berobat ke dokter. Saran Sutini diiyakan oleh korban, tetapi justru selama dua hari Sutini tidak melihat aktivitas korban.
"Dari hasil identifikasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soeroto, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaa. Jadi dugaan terkuatnya korban meninggal dunia akibat sakit paru-paru yang dideritanya sejak lama," jelas Dhanang.
Setelah keluarga korban datang ke Ngawi, mereka menerima kematian korban dan menolak proses autopsi.