Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Kamis, 07 Mei 2020, 2:32:00 PM WIB
Last Updated 2020-05-07T07:32:34Z
BERITA UMUM

Bamsoet Kembali Salurkan Bantuan APD, Thermogun dan Masker ke Puluhan RSUD

Advertisement
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat berikan sumbangan kesehatan
JAKARTA,MATALENSANEWS.com- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama organisasi kemasyarakatan Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) serta Relawan 4 Pilar MPR RI kembali menyalurkan bantuan kesehatan kepada 21 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) se-DKI Jakarta, 11 Rumah Sakit dalam managemen Mitra Group yang berada di Jabodetabek, plus 1 RSUD TH Djaman Sanggau di Kalimantan Barat. Setiap rumah sakit mendapatkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD), thermogun, dan masker.

"Sebelumnya pada bulan April 2020, bersama PT Binabakti Niaga Perkasa, kita juga telah mengirimkan bantuan serupa kepada 79 rumah sakit di berbagai wilayah Indonesia. Ini merupakan wujud nyata gotong royong kebangsaan, sebagai pengejawantahan nilai Pancasila yang sejak dulu telah ditanamkan pendiri bangsa. Harapannya bisa menginspirasi pihak lain. Karena dengan bergotongroyonglah, bangsa kita akan semakin kuat menghadapi Covid-19," ujar Bamsoet, di Jakarta, Kamis (7/5/20).

Mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan, selain ke rumah sakit di berbagai daerah, bantuan untuk rumah sakit di DKI Jakarta masih tetap diperlukan. Mengingat jumlah 0rang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun Positif Covid-19 di DKI Jakarta terbesar di Indonesia.

"Grafik harian penambahan PDP maupun Positif Covid-19 di DKI Jakarta dalam seminggu ini belum juga melandai. Pada 29 April 2020, misalnya, ditemukan 83 kasus baru. Di 1 Mei 2020, bertambah sebanyak 145 kasus baru. Melonjak lagi sebanyak 169 kasus baru pada 5 Mei 2020. Semakin banyak kasus baru per hari yang di temukan di DKI Jakarta, semakin memperbesar tugas rumah sakit," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, DKI Jakarta bisa dinilai sebagai epicentrum penyebaran Covid-19. Karena banyaknya orang yang bekerja disini, maupun tingginya mobilitas pergerakan orang dari DKI Jakarta ke berbagai daerah lainnya.

"Tak menutup kemungkinan, lambannya penanganan Covid-19 di DKI Jakarta akan semakin memperbesar jumlah kasus Covid-19 di berbagai daerah. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap II di DKI Jakarta hingga 22 Mei 2020, harus lebih dimasifkan lagi dengan diiringi bantuan sosial kepada para warganya. Pemerintah provinsi DKI Jakarta harus lebih bekerja keras, sehingga bisa menurunkan grafik harian PDP maupun Positif Covid-19," pungkas Bamsoet. (Kasmun Saparaus)