Advertisement
MATALENSANEWS.com-Terjadi gempa bumi dengan Mag:6.1, 07-Jul-20 05:54:44 WIB, Lok:6.12 LS,110.55 BT (53 km BaratLaut JEPARA-JATENG), Kedlmn:578 Km, tidak berpotensi tsunami.
Dirasakan (MMI):
III Yogyakarta, III Mataram, III Purworejo, III Kuta, II-III Denpasar, II-III Kebumen, II Banjar Negara, II Cilacap, II Boyolali, II Krui, II Pesisir Barat, II Pangandaran, II Tanggamus, II Gianyar, II Pekalongan
Meskipun peristiwa gempa "deep fokus" dengan hiposenter yang dalam di utara Jepara seperti ini jarang terjadi, tetapi peristiwa ini sangat menarik untuk dicermati dalam konteks ilmu kegempaan atau seismologi.
Gempabumi dalam dengan hiposenter melebihi 300 km di Laut Jawa merupakan fenomena langka yang menarik, karena fenomena gempa semacam ini sangat memang jarang terjadi.
Secara tektonik, zona Laut Jawa terletak di zona tumbukan lempeng yang memiliki keunikan tersendiri karena di zona ini Lempeng Indo-Australia menunjam dengan lereng yang menukik curam ke bawah Lempeng Eurasia hingga di kedalaman sekitar 625 km.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, maka gempa utara jepara ini terjadi karena dipengaruhi gaya gaya tarikan slab lempeng ke arah bawah (slab-pull gravity).
Sehingga kemungkinan menunjukkan bahwa mekanisme sumber gempa ini berupa penyesaran turun (deep normal). Dalam hal ini gaya tarikan lempeng ke bawah (slabpull) tampak lebih dominan, dan dominasi gaya tarik lempeng kebawah inilah yang memicu terjadinya gempa "deep fokus" yang terjadi di Laut Jawa.
Aktifnya "deep focus earthquake" di Laut Jawa ini menjadi petunjuk bagi kita semua bahwa proses subduksi lempeng di zona subduksi dangkal, menenengah, dan dalam Pulau Jawa khususnya Jawa tengah hingga kini masih sangat aktif.(Red)
Tetap tenang dan waspada....
Dirasakan (MMI):
III Yogyakarta, III Mataram, III Purworejo, III Kuta, II-III Denpasar, II-III Kebumen, II Banjar Negara, II Cilacap, II Boyolali, II Krui, II Pesisir Barat, II Pangandaran, II Tanggamus, II Gianyar, II Pekalongan
Meskipun peristiwa gempa "deep fokus" dengan hiposenter yang dalam di utara Jepara seperti ini jarang terjadi, tetapi peristiwa ini sangat menarik untuk dicermati dalam konteks ilmu kegempaan atau seismologi.
Gempabumi dalam dengan hiposenter melebihi 300 km di Laut Jawa merupakan fenomena langka yang menarik, karena fenomena gempa semacam ini sangat memang jarang terjadi.
Secara tektonik, zona Laut Jawa terletak di zona tumbukan lempeng yang memiliki keunikan tersendiri karena di zona ini Lempeng Indo-Australia menunjam dengan lereng yang menukik curam ke bawah Lempeng Eurasia hingga di kedalaman sekitar 625 km.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, maka gempa utara jepara ini terjadi karena dipengaruhi gaya gaya tarikan slab lempeng ke arah bawah (slab-pull gravity).
Sehingga kemungkinan menunjukkan bahwa mekanisme sumber gempa ini berupa penyesaran turun (deep normal). Dalam hal ini gaya tarikan lempeng ke bawah (slabpull) tampak lebih dominan, dan dominasi gaya tarik lempeng kebawah inilah yang memicu terjadinya gempa "deep fokus" yang terjadi di Laut Jawa.
Aktifnya "deep focus earthquake" di Laut Jawa ini menjadi petunjuk bagi kita semua bahwa proses subduksi lempeng di zona subduksi dangkal, menenengah, dan dalam Pulau Jawa khususnya Jawa tengah hingga kini masih sangat aktif.(Red)
Tetap tenang dan waspada....