Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Kamis, 29 Oktober 2020, 9:31:00 PM WIB
Last Updated 2020-10-29T14:31:57Z
NEWSOpini

Dandan Febri SE,MM, Pemuda di mata Tokoh Pemuda

Advertisement


Salatiga,MATALENSANEWS.com- Kamis 29 Okt 2020, Dalam kesempatan masih memperingati hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober awak media mata lensa, berusaha menemui salah satu tokoh pemuda, tokoh tersebut, Dandan Febri SE,MM Ketua Garda Pemuda Jawa Tengah,  dan menjadi Ketua DPD NasDem Kota Salatiga,  pada awal obrolan Dandan langsung to the poit meminta kepada Merasi muda calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang, agar tidak apriori terhadap politik atau bahkan a politik, tidak mau tahu tentang politik.


Diakui oleh Dandan Febri. SE. MM bahwa citra politik saat ini, di mata masyarakat sangat buruk, bahkan pandangan negative terhadap politik sudah menjadi stigma. Hal ini, tidak lain karena banyaknya pemberitaan miring perilaku politisi baik di tingkat elit maupun di level daerah, khususnya terkait korupsi. Menghadapi kondisi ini, Dandan Febri SE, MM berharap kepada Generasi muda, sebagai muara perubahan, untuk tidak larut pada arus masyarakat yang antipati pada politik.


Ini tidak lain mengingat betapa pentingnya politik dalam kehidupan; dimana Negara lahir dan dikelola dari proses politik, sistem dan pengelolaan negara dibuat dari proses politik, kebijakan-kebijakan lahir dari proses politik, anggaran negara dikelola melalui proses politik, Jabatan-jabatan publik (Presiden/Wakil Presiden, Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota) diisi dari proses politik. “Untuk itulah, kalau ingin negara ini bisa mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya, maka jabatan-jabatan publik dan jabatan-jabatan politik harus diisi orang-orang baik yang memiliki kemampuan dan integritas. Jangan biarkan jabatan-jabatan tersebut diisi oleh orang-orang jahat, orang-orang culas, yang tidak memiliki integritas” .


Dandan juga berpesan melalui awak media untuk selalu menekankan dan mempropagandakan betapa bahayanya money politik dalam Pemilu maupun Pilkada, karena seseorang Calon Kepala Daerah maupun Calon Legislatif yang dalam pemenangannya mengedepankan money politik, pada akhirnya kalau dia sudah jadi Kepala Daerah maupun Anggota Legislatif, nanti dia cenderung menomorsatukan kepentingan diri sendiri, untuk mengeruk dana dengan menghalalkan segala cara sebanding dengan cost politik yang sudah dikeluarkan, dan sudah pasti mengabaikan kepentingan rakyat yang memilihnya.


Ketika awak media menanyakan bagaimana caranya agar tidak ada money politik? mungkinkah?. Cara yang paling efektif, menurut Dandan, yang Ketua DPD NasDem Kota Salariga, adalah dengan cara Restorasi Diri, memulai perbaikan dari diri sendiri, tidak melakukan money politik dan tidak mau menerima money politik. Selain itu, harus ada political will dari Pimpinan Partai. Di NasDem misalnya, Ketua Umum DPP Partai NasDem melarang dengan tegas mahar politik. Tidak boleh ada mahar politik dalam Pemilu dan Pilkada.

Dan ini sudah kami, kader NasDem buktikan,  Bagi Pengurus/Kader Partai NasDem yang melakukan mahar politik akan dipecat dari Partai. Ini bentuk konsistensi NasDem, antara perkataan dan perbuatan sama,  

banyak Kepala/Wakil Kepala Daerah yang tertarik dan kemudian bergabung dengan Partai NasDem, diantaranya di Jawa Tengah, Bupati Blora dan Wakil Bupati Wonosobo. Jelas Dandan mengakhiri obrolan.(Gunawan Agus)