Advertisement
Ungaran,MATALENSANEWS.com-Cengkeh merupakan salah satu komoditas emas hijau di Indonesia.Karena semua bagian dari tanaman cengkeh ini tidak ada yang terbuang. Batang, ranting bahkan daun-daun yang menyampah pun bisa diolah sebagai bahan baku minyak cengkeh atau minyak atsiri, Minggu (16/5/21).
Jasman salah satu pengusaha minyak cengkeh atau minyak atsiri warga Desa Manggihan RT 001/RW 001 Kecamatann Getasan Kabupaten Semarang ini mengawali usaha di tahun 2000 silam.
Diceritakan, antara tahun 2000 dirinya mulai merintis usaha penyulingan minyak Cengkeh. Bahkan dari usahanya ini pernah mendapatkan juara nasional UMKM.
Musim kemarau seperti saat ini daun cengkeh kering melimpah dibanding musim hujan.Melihat situasi wilayahnya yang banyak ditumbuhi pohon Cengkeh Jasman memanfaatkan kondisi itu menjadi berkah tersendiri bagi pemilik pohon cengkeh dan masyarakat di wilayahnya.
Menurut Jasman, butuh kesabaran dalam proses penyulingan manual yang berlangsung selama 12 jam. Sebuah tungku wadah daun cengkeh harus dimasak pada api besar yang terus menyala.Dalam satu hari proses penyulingan hanya bisa dilakukan dua kali. Itupun tergantung kondisi daun cengkih.
Dari usahanya ini, Saya bisa menghidupi keluarga dan warga sekitar tak kurang dari 20 orang yang bekerja di tempatnya.
Ditemui terpisah, Karno salah satu warga merasa terangkat ekonominya terkait dengan adanya usaha dari penyulingan minyak Cengkeh milik Jasman.
Saya dan warga sekitar bisa makan dan bersosial karna bekerja dan memanfaatkan daun-daun kering Cengkeh untuk dijual di tempat pak Jasman, ungkap Karno.
Apalagi kondisi sekarang cari pekerjaan susah dan Saya harus menghidupi keluarga serta kebutuhan anak sekolah, tambahnya.
Daun cengkeh dulu hanya berjatuhan tanpa ada orang yang menggambil,hingga lambat laun membusuk dan jadi pupuk pohon cengkeh ditempat tersebut. Tapi sekarang dengan adanya pabrik penyulingan daun cengkeh warga memanfaatkan daun cengkeh yang jatuh untuk dijual.
Memang harga daun cengkeh terpaut jauh dengan cengkehnya, kira-kira hanya 2%-7% nya saja. Namun hal ini tidak menjadi soal karena berapapun harganya daun cengkeh sekarang sudah mempunyai nilai rupiah. Yang pasti juga daun cengkeh mempunyai harga yang konstan beda halnya dengan biji cengkeh yang menuruti kebutuhan pasar (naik-turun).
Umumnya kalau didaerah pegunungan atau khususnya didaerah Kecamatan Getasan ini para ibu-ibu rumah tanggalah yang memanfaatkan kesempatan ini.disela-sela mengurus anak dan segala kegiatan rutinitas keluarga,mereka memanfaatkan waktu luangnya untuk mengumpulkan daun cengkeh tersebut,bahkan ada juga yang menjadikan sebagai perkerjaan tetapnya.
Guntur/Budi