Advertisement
Trenggalek,MATALENSANEWS.com-Telah viral dimedia sosial Facebook unggahan akun Facebook Bayu yang menghina seniman se Indonesia, perkataan kades yang tak pantas itu membuat geram seniman se-Indonesia. Salah satunya Wartoyo Dalang Indonesia melabrak dan melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.
Kepala desa yang telah meremehkan, merendahkan seniman harus di hukum setimpal, dia sudah mengunggah di akun Facebook dengan kata kata seniman jiwa pengemis, seniman jual tur*k gak lama lagi bakal mati semua tulis di akun Facebook nya.
Ulah Kepala Desa Depok, Kecamatan Panggul Trenggalek, Bayu Indra Nurdiansyah mengunggah tulisan di facebook kontroversial membuat para pekerja seni geram. Lantas seperti apa isi unggahan itu?
Dalam unggahan tulisan di akun Bayu, Kades Depok mengkritik keluh kesah para pekerja seni saat PPKM Darurat. Dalam unggahan berbahasa Jawa itu, ia menilai pekerja seni harus mengasah pikiran untuk mencari alternatif pekerjaan lain dan tidak hanya menyalahkan pemerintah.
Dengan tulisan jorok dan kasar Bayu juga menulis jika PPKM Darurat sampai dua tahun, maka pekerja seni akan terjual juga kehormatannya.
"Cel*h opo tukang tanggapan karo poro artis kui, lagi di ppkm sak wuku ae sambate ngaru oro (mengumpat, ah apa itu pekerja tanggapan sama artis, baru PPKM sepekan PPKM saja, keluhannya nggak karuan). Koyo lek ra iso tanggapan wes podo modar ra iso madang ae (Seperti kalau tidak tampil mati saja, enggak bisa makan saja) utek e di gawe mikir to podonan lek wes ra duwe duit ki, !! ubet liane (Otaknya dipakai, mikir kalau enggak punya uang, usaha lainnya). Ojo amik nyalahne pemerintah ae podonan,di ppkm 2 tahun engkas kadoll sak tur*k - tur*k mu gek kapok !!!! (Jangan hanya menyalahkan pemerintah, saja, di-PPKM dua tahun, terjual kehormatanmu, biar kapok). Kabeh o yo terdampak c*k as* !! ora dapuranmu dewe!! seniman cap it*l opo (Semua ya terdampak, anj*ng, bukan cuma kamu sendiri. Seniman cap it*l apa)," tulis Bayu dalam akun Facebook-nya.
"Nyalimu sik di kalahne bakull lonthong ning SD karo PAUD sing tunggal ra iso dodol mergo sekolahane libur kang seniman ..!! (Nyalimu masih kalah dengan pedagang lontong di SD sama PAUD yang juga enggak bisa jualan karena sekolahannya libur Kang Seniman). Mereka masio duwe android yo tak pernah koar koar nyalahne aturan, nyalahne pemerintah, (Mereka meskipun punya Android tidak pernah koar-koar menyalahkan aturan, menyalahkan pemerintah). Mereka sing cara mikire setandar justru memahami bahayanya itu kerumunan masa, dampak dari pada ini musibah firus (Mereka yang cara mikirnya standar justru bisa memahami bahayanya kerumunan massa, dampak dari musibah virus). Mereka tenang dengan alternatip hidup seadanya sambill sabar menunggu pengumuman normal (Mereka tenang dengan alternatif hidup seadanya, sambil sabar menunggu pengumuman normal). Dan perlu di ingat mereka jualan normal poll hasil laba 70 ribu, sedangkan kalian sekali goyang 750 ribu (Dan perlu diingat mereka jualan normal sekali, hasil laba Rp 70 ribu, sedangkan kalian sekali goyang Rp 750 ribu). Kudune mikir atuh para seniman yang budiman, perbanyak sabar dan bersyukur ojo peh demen tampill trus kondisi lam sik koyo ngene nyalahne bature ae hawane (Seharusnya mikir para seniman yang budiman itu, perbanyak sabar dan bersyukur, jangan karena suka tampil, di saat seperti ini menyalahkan yang lain)," tulis Bayu lagi.
Dua tulisan Kades Bayu itu akhirnya viral di kalangan pekerja seni. Meskipun Bayu telah menghapus unggahan di facebook itu, namun terlanjur banyak yang menyimpan tulisan tersebut melalui tangkapan layar.
Puncaknya, para perwakilan pekerja seni dari Jawa Timur dan Jawa Tengah menggeruduk Bayu ke Trenggalek. Kedua belah pihak bertemu dan mediasi di Pendapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek dengan difasilitasi oleh Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.(Redaksi)