Advertisement
Jakarta,MATALENSANEWS.com - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat baru saja membongkar skandal "Main Uang" di Resimen Induk Komando Daearh Militer (Rindam).?
Kegiatan tak terpuji itu terungkap setelah ditemukan kejanggalan penggunaan anggaran pada Pendidikan Kejuruan Bintara Infanteri (Dikjurbaif) dan Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri (Dikjurtaif) Gelombang II Tahun Anggaran 2020.
Tak main-main, praktik "Main Uang" itu terjadi di seluruh Depo Pendidikan Latihan dan Pertempuran (Dodiklatpur) Rindam.
Fakta itu membuat Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sangat geram, apalagi sasaran praktik itu adalah para siswa.
Para oknum itu tak cuma memainkan anggaran Dikjubaif dan Dikjurtaif, tapi juga melakukan pemotongan gaji serta uang makan.
Memang Jenderal TNI Andika tidak menerapkan sanksi pemecatan secara langsung.
Tapi, para oknum prajurit TNI Angkatan Darat itu diberikan sanksi yang berat dan dipastikan membuat mereka kapok.
“Seluruh uang mutlak harus dikembalikan secara transfer dan bukti transfer harus diberikan. Jadi harus didata seluruh nomor rekening dan tempat bertugas prajurit yang menjalankan pendidikan. Seluruh komandan Saya anggap mengetahui, hukum disiplin militer minimal teguran dengan konsekuensi administrasi, seluruh Kodam lakukan rotasi. Jika mereka tidak mengembalikan uang langsung tindak Pidana,” kata Jenderal TNI Andika.
Yang menarik dalam masalah ini ini adalah, ada sosok penting yang menjadi garda terdepan untuk mengungkap praktik-praktik yang memalukan itu.
Siapakah beliau?.
Dia adalah Mayor Jenderal TNI Bambang Ismawan.
Beliau merupakan Jenderal TNI yang ditugaskan KSAD mengemban misi membersihkan praktik-praktik main uang di Rindam.
Mayjen TNI Bambang Ismawan.
Mayjen TNI Bambang adalah ketua tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TNI Angkatan Darat.
Tim Wasev inilah yang bekerja dan menemukan kejanggalan PERMAINAN UANG di Rindam.
Saat kasus ini diungkapkan, Mayjen TNI Bambang masih menjabat Asisten Intelijen KSAD, dan sekarang beliau telah dipercaya untuk menjabat Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Pattimura.
Berdasarkan catatan, sebelum menjabat Asintel KSAD, jenderal TNI berdarah Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini sempat menjabat Wakil Komandan Pusat Teritorial TNI AD (Pusterad), dan Kepala Staf Kodam V/Brawijaya.
Selain itu, perwira tinggi kelahiran Klaten, Jawa Tengah, jebolan Akademi Militer (Akmil) 1988 ini juga pernah dua kali dipercaya memegang tongkat komando Komandan Korem.
Yaitu Komandan Korem 012/Teuku Umar dan Komandan Korem 121/Alambhana Wanawai.
Tim Pewarta DKI Jakarta Viva
Win69ppwi