Advertisement
Sragen,MATALENSANEWS.com–Babinsa Saradan, Sertu Joko Priyanto anggota Koramil 02/Karangmalang, Kodim Sragen bersama Bp. Joko Warsito ( CORE / Rescue ), RELAWAN SARADAN serta Warga Dk. Pantuk melakukan tindakan evakuasi sarang tawon Vespa yang bersarang di Pekarangan Ibu Darsih Dk.Pantuk Rt.14 Rw.03 Desa Saradan Kec. Karangmalang, Kamis Malam (30/12/2021).
Untuk proses evakuasi dilaksanakan hanya melibatkan beberapa orang saja untuk keamanan bersama.
Menurut pemilik rumah, Darsih Dukuh Pantuk, Saradan mengatakan bahwa, sarang tawon tersebut sangat meresahkan karena sudah masuk kedalam rumah dan setiap hari sarang tawon menjadi tambah besar sehingga mereka merasa ketakutan saat berada di dalam rumah.
“Proses evakuasi berlangsung dengan lancar karena sarang tawon berada di posisi disamping rumah tepatnya di pohon turi, kurang lebih butuh waktu satu jam,para tim relawan baru bisa berhasil mengevakuasi sarang tawon,” katanya.
Evakuasi, imbunnya, dilakukan dengan cara menyemprot lubang sarang tawon dengan bensin dan tanpa perlu dibakar, setelah aman dan tawon mati baru sarang tawon tersebut dipotong dan dimasukkan kedalam karung yang sudah disiapkan.
”Saya tidak menyangka sarang tawonnya sudah tambah besar sejak beberapa hari ini, kami tidak berani menghilangkan sarang tawon itu, dan kami tidak nyaman berada didalam rumah,” tutur Darsih.
“Hal ini membuat keluarga kami resah,kemudian melaporkan kepada Tim Relawan untuk memohon bantuan evakuasi sarang tawon tersebut,” jelas Darsih
Tim Core Rescue Sragen yang menerima laporan tersebut langsung turun ke rumah Darsih bersama, Relawan Saradan dan warga yang didampingi oleh Babinsa setempat,tidak lama sarang tawon tersebut dapat dievakuasi dengan aman.
Joko warsito mengatakan bahwa, malam ini kami sudah mengevakuasi sarang tawon tanpa ada kendala yang berarti.
“Untuk warga apabila kesulitan dalam evakuasi sarang tawon jangan sungkan untuk melaporkan kepada kami karena itu sudah menjadi bagian tugas kami, untuk selalu bersama-sama membantu mengatasi kesulitan rakyat,” pungkasnya.
(Agus Kemplu)
