Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Minggu, 27 Februari 2022, 5:45:00 PM WIB
Last Updated 2022-02-27T10:45:36Z
BERITA POLISINEWS

Genjot Vaksinasi, Polres Banjarnegara Siapkan 7800 Dosis Vaksin

Advertisement


Banjarnegara,MATALENSANEWS.com – Polres Banjarnegara telah menyiapkan 7.800 dosis vaksin Covid-19 untuk masyarakat Banjarnegara yang belum melakukan vaksinasi dosis pertama, kedua dan dosis ketiga alias booster.


Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto SIK, MH mengatakan, bagi masyarakat yang belum vaksin segera datangi tempat vaksin yang telah disediakan.


"Kita akan terus melakulan vaksinasi warga masyarakat di seluruh wilayah Banjarnegara," katanya, di Mapolres Banjarnegara, Minggu (27/2/2022).


Ia menjelaskan, vaksinasi menyasar anak usia 6 sampai 11 tahun, remaja, dewasa dan lansia.


"Kita genjot vaksinasi karena kita ingin mempercepat vaksinasi semua warga Banjarnegara juga mencegah penularan Covid-19," tuturnya.


Polres Banjarnegara, kata dia, dalam pelaksanan vaksinasi terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan instansi terkait.


"Kami terus berusaha secara maksimal untuk meningkatkan capaian target vaksinasi," ujarnya.


Menurut dia, maksud dari vaksinasi ini untuk mempercepat herd imunity masyarakat, khususnya warga Banjarnegara.


"Selain vaksinasi, Polres Banjarnegara juga melakukan giat operasi yustisi bersama instansi terkait dan sosialisasi prokes melalui media sosial, elektronik serta publik addres guna menekan laju penyebaran Covid-19 di Wilayah Banjarnegara," ucapnya.


Menurut dia, banyak manfaat dari vaksin Covid-19, merangsang sistem kekebalan tubuh, mencapai herd Immunity (Imunitas Klompok).


“Selain itu juga mengurasi risiko penularan virus Covid-19 dan jika terlular virus dampaknya tidak berat,” ujarnya.


Meski sudah divaksin, Kapolres mengimbau, agar masyarakat tetap waspada terhadap virus covid-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan 5 M.


"Memakai masker, encuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi," pungkasnya.(TRI)