Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Sabtu, 12 Maret 2022, 8:29:00 PM WIB
Last Updated 2022-03-12T13:29:25Z
NEWSPERISTIWA

Kriminalisasi Pers Polres Lampung Timur, Ketum PPWI Wilson Lalengke Turun Demi Tegaknya Keadilan dan Kebenaran

Advertisement


Tangsel,MATALENSANEWA.com-Polemik dan rumit suasana di Polres Lampung Timur dalam menanggapi permasalahan terhadap wartawan, namun secara semena-mena melakukan tindak kriminalisasi kepada insan pers Muhammad Indra. Hal ini membuat Ketum PPWI turun langsung kelokasi untuk mengklarifikasi sejauh mana perkembangan dan penyidikan yang dilakukan oleh Polres Lampung Timur. Sabtu, 12/3/2022.


Dari kemarin (11/3) pantauan awak media setelah mengikuti prosedur dari Polres Lampung Timur para tamu dipersilahkan untuk menunggu tetapi setelah berjam-jam menunggu pihak yang akan ditemui tidak kunjung datang seolah-olah sengaja mengulur waktu dan membuat suasana agar para tamu yang akan menjumpai Kapolres Lampung Timur tidak betah untuk menunggu dan diacuhkan.


“Bagaikan scenario yang sudah disetel sedemikaian rupa agar pihak wartawan yang akan menjumpai Kapolres bisa gentar, ketika melihat kedatangan karangan bunga raksasa menempel dipagar depan Kapolres Lampung Timur”.


Disetel sedemikaian rupa apresiasi masyarakat kepada pihak kepolisian Lampung Timur yang telah menangkap seorang jurnalis yang belum tentu, itu betul dalam proses kesalahannya dan menjebloskan insan pers tersebut atas nama Muhammad Indra kedalam penjara.


Belum diketahui siapa orang yang ingin menjumpai Kapolres tersebut,..? diluar dugaan pihak kepolisian Lampung Timur..ternyata beliau adalah seorang jurnalis sejati Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke yang selalu meneriakkan kemerdekaan pers serta membela demi mengakkan keadilan bagi insan pers dimuka bumi tercinta Indonesia.


Masyarakat belian yang memberikan apresiasi kepada Polres Lampung Timur yang belum tahu kebenaran nya, sedangkan proses hukum masih tingkat pendalaman penyelidikan dan sudah mendapatkan apresiasi dari masyarakat, sehingga setelan sedemikian rupa ini betul-betul sudah ada scenario dari pihak cukong atau bos diluar sana, yang juga ingin merusak citra kepolisian dengan mengadu domba insan pers dengan penegak hukum demi segepok uang.


Sontak melihat kejadian kiriman karang bunga itu, membuat murka ketua umum PPWI Wilson Lalengke yang berada dilokasi itu, para pengantar karangan bunga tersebut datang merapikan lalu pergi tidak ada komfirmasi dengan pihak polres atau pihak yang jaga di mapolres Lampung Timur.


Apabila ada kiriman bentuknya karangan bunga lalu ditempelkan bom dibelakangnya apakah pihak polisi Lampung Timur juga hanya diam, melihat kiriman karang bunga tersebut’? ini seperti ada udang dibalik batu, kalau bukan pesanan, itu tidak mungkin ada yang meletakkan disana danatau bukan karena ada iming-imingnya tidak mungkin karangan bunga ada disana.


“Dari tulisan yang tercantum dalam karangan bunga itu, begitu sangat menyayat ulu hati dan menciderai institusi insan pers, ketua umum PPWI Wilson Lalengke menghampiri karangan bunga itu dan merobohkannya”.


Sampai ada kegaduhan sedikit, karena Kapolres Lampung Timur yang akan dijumpai tidak kunjung keluar. Sampai berita ini diturunkan belum ada perkembangan dalam penyelesaian untuk bisa bertemu dengan Kapolres Lampung Timur. Dari pihak wartawan sebagai penjembatan Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke, sebut awak media yang meliput dilokasi Mapolres Lampung Timur.


Memang sudah disetel sedemikian rupa, hari itu ketua umum PPWI belum dapat bertemu dengan Kapolres Lampung Timur. Dan ketika ingin keluar dari kantor Polres Lampung Timur tiba-tiba, dipintu keluar, mobil ketua umum PPWI dicegat oleh pihak polisi dengan tuduhan dari masyarakat ada yang komplien atas dirobohkannya karangan bunga yang dikirim oleh orang yang tidak dikenal.


Kok…permasalahannya jadi kepada orang tak dikenal yang mengirimkan karangan bunga untuk Polres Lampung Timur, yang belum diketahui siapa pengirimnya? Tau-tau ada laporan polisi dan mengatakan tidak suka karangan bunga itu di robohkan. Dan apakah sipengirim karangan bunga itu tidak tahu betapa sakitnya hati kami sebagai insan pers, atas ucapannya dalam karangan bunga itu?


Disini sangat jelas ada permainan antara oknum polisi dengan pihak cukong diluar sana. Dan sengaja mengkriminalisasi insan pers, seakan-akan memberikan kebutaan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa insan pers itu bukan bagian dari Undang-undang 1945.


Sampai hari ini kami sudah coba menghubungi rekan-rekan media yang ikut mendampingi ketua umum PPWI Wilson Lalengke, saat mendatangi Mapolres Lampung Timur, namun nomor kontaknya tidak satupun yang bisa dihubungi.


Kami sangat prihatin atas keselamatan ketua umum kami Wilson Lalengke yang saat ini masih di Mapolres Lampung Timur, semoga beliau baik-baik saja. Berjuang memberi pembelaan untuk insan pers. 


“Ada rekan-rekan awak media yang berada diluar lokasi mengatakan, wartawan yang ikut dengan ketua umum PPWI semua Hp atau telepon genggam disita pihak kepolisian Lampung Timur, sehingga cukup sulit untuk menghubunginya,” katanya. (Red/A/Team).