Advertisement
Semarang,MATALENSANEWS.com-Dana yang digunakan sebagai instalasi listrik, jambanisasi, pembangunan unit RTLH pembangunan jalan desa , pengelolaan sampah serta pelatihan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat dengan sokongan dana dari APBD Prov. Jateng, APBD Kab, BLUD, Baznas, UPZ, Dana Desa, DAK, Kemen PUPR serta Dana CSR.
Untuk menanggulangi tingkat kemiskinan di Jawa Tengah Wakil Gubernur Taj Yasin mengatakan pada paparannya, diperlukan adanya evaluasi secara menyeluruh, berkaitan dengan program pendampingan desa miskin yang dilakukan di Jateng. Pernyataan itu dikatakannya usai memimpin rapat evaluasi desa dampingan 2021 dan rencana desa dampingan 2022 di Gradhika Bhakti Praja yang diikuti oleh Bupati/Walikota se Jawa Tengah, Jumat (4/3).
Wagub menjelaskan terkait kemiskinan yang ada di kota dan desa bisa di inventarisasi dan pendamping memiliki pedoman yang sama untuk dipedomani bersama terkait kriteria DTKS. Menurutnya, program pendampingan desa miskin tidak hanya melakukan pembangunan fisik saja tetapi juga pemberdayaan masyarakat desanya.
Menanggapi hal ini Bupati Kudus Dr. HM. Hartopo akan mengerahkan seluruh OPD terkait untuk melayani masyarakat hingga kelas RT/RW apalagi dimana saat masa pandemi saat ini Anggaran anggaran harus dimaksimalkan, untuk itu dirinya menggagas kembali program Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yakni jogo tonggo untuk mengatsi keterbatasan di bidang penyakit menular, serta membantu desa di kabupaten Kudus dengan mengembangkan masyarakat melalui teknologi mutahir masa kini seperti marketplace, ecommerce, wisata, hingga UMKM untuk meningkatkan hajat hidup masyarakat.(Guntur/Red/Hum)