Advertisement
KENDAL,MATALENSANEWS.com- Menindaklanjuti instruksi Kapolri kepada seluruh Kapolda, Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto melakukan sidak di tempat pendistribusian minyak goreng di wilayah Desa Montongsari, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Rabu (16/3/2022).
Dalam sidak bersama Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay tersebut, Kapolres menemukan ada 3.000 liter minyak goreng dalam kemasan 1 liter, yang ditimbun di salah satu gudang di Weleri.
"Saya kaget melihat ada tumpukan ribuan liter minyak goreng kemasan, yang memenuhi gudang di Weleri ini. Ada indikasi penimbunan, karena ada sekitar 3.000 liter minyak goreng yang disimpan," terangnya.
Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan, apakah ini sengaja ditimbun menjelang subsidi dicabut pada Kamis besok (17/3/2022) atau memang belum disalurkan.
"Seharusnya, setiap hari ada pengiriman ke pasar-pasar sebanyak 1.000 liter. Saya tadi dapat keterangan dari karyawan, pasokan ini datang pada Kamis (10/3/2022). Namun sampai sekarang belum didistribusikan,” terang Yuniar.
Menurut Kapolres, sidak di gudang ini dilakukan, dalam rangka untuk memastikan stok minyak goreng tersedia sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan mencari minyak goreng.
"Temuan ini merupakan hal baru di Kabupaten Kendal. Sehingga kami harus berhati-hati dalam melakukan penyelidikan, sekaligus untuk memastikan ada unsur penimbunan atau tidak," tandas Yuniar.
Indikasi penimbunan di gudang ini, diduga dilakukan menjelang dicabutnya subsidi pemerintah dan minyak goreng dijual dengan harga eceran tertinggi mencapai Rp 23.000 perliter.
Sementara itu, Manajer distributor PT Pelita Hati, Handoko mengaku, pihaknya sama sekali tidak melakukan penimbunan dan setiap hari melakukan pengiriman ke sejumlah pasar melalui sales-salesnya.
“Kita setiap hari jualan. Biasanya kita lebih dari 1.000. Tapi karena salesman kita sedang keliling ke toko-toko, selain itu toko-toko itu order terus barang kita. Bahkan kemarin itu barangnya kita buka kok. Kita buka disini, outlet pada ambil,” timpalnya.
Handoko juga menerangkan, selama ini sudah mendistribusikan minyak goreng kemasan ke pasar-pasar namun untuk hari ini belum didistribusikan karena ada kebijakan baru dan harga baru.
“Untuk hari ini memang kami belum mendistribusikan karena kami masih menunggu kebijakan dan harga baru. Kami masih menunggu itu dan itu keputusan dari pusat,” terangnya.
Handoko menambahkan jika selama ini pendistribusian minyak goreng sudah tercatat dalam pembukuan gudang dan mungkin hanya ada kesalahan dalam penyampaian yang dilakukan oleh karyawan.
Bahkan menurutnya, semua ini sudah ada catatanya dalam pembukuan baik barang yang datang atau keluar itu juga tercatat.
"Jadi kami sama sekali tidak melakukan penimbunan minyak goreng dan mungkin karyawan saya salah dalam menyampaikan informasi tadi,” pungkas Handoko. (Tri)