Advertisement
Ungaran,MATALENSANEWS.com- Sesui arahan Presiden Joko Widodo untuk penurunan Stunting agar mencapai 14 % perlu adanya konsolidasi dengan Pemangku kebijakan tingkat daerah. Untuk itu bersama mitra dari Komisi IX yaitu BKKBN , Tuti Nusandari Roosdiono adakan Sosialisasi Pencegahan Stunting di Bale Agung Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Sabtu (3/12/2022).
Selain tamu undangan, Hadir juga, drg. Widwiono, M.Kes selaku Kepala Perwakilan BBKN Jateng yang di wakili oleh Bapak Agus Pujianto selaku Ketua Pokja KBKR, BKKBN Provinsi Jateng, Dra. Dewi Pramuningsih, M. Pd selaku Kepala DP3AKB Kabupaten Semarang, dr. Epsilon Dewanto, M.M. selaku Kepala UDD PMI Kab. Semarang, Drs. Budi Rahardjo selaku Camat Tuntang, Mbak Putri Putri Amaranggana K dan mas Ajib Rahmat Dwi M selaku Duta Genre (GENerasi beREncana) Prov. Jateng.
Tuti Nusandari Roosdiono dalam sambutanya mengatakan Pernikahan di usia turut mengakibatkan kasus stunting kian melonjak, karena kurang siapnya pasangan suami istri dibawah umur mengenai asupan gizi yang cukup semasa kehamilan, kematangan psikologis dan organ reproduksi, serta pengetahuan tentang pola asuh yang benar.
Penurunan stunting yang di targetkan menjadi 14 persen pada tahun 2024 yang mana pada tahun 2021 angka prevalensi stunting masih sebesar 24,4 persen artinya kita hanya punya waktu sekitar tahun lagi untuk mencapai angka 14 persen sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
" Untuk itu perlunya adanya kerjasama antara Pemerintah dengan masyarakat untuk pencegahan Stunting", tambah Tuti.
dr. Epsilon Dewanto, M.M., selaku narasumber mengatakan bahwa minimnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan Stunting. Untuk itu dengan adanya sosialisasi seperti ini diharapkan peserta dapat mengedukasi ke tetangga atau keluarganya dalam pencegahan Stunting.
"Tanpa adanya kerjasama antar elemen masyarakat, Sulit untuk mencegah stunting di kalangan masyarakat ", tambah Epsilon.(Tri)