Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Senin, 17 April 2023, 10:38:00 AM WIB
Last Updated 2023-04-17T03:38:48Z
BERITA PERISTIWANEWS

Panglima TNI Usai Pasca Prajurit Tewas oleh KKB, Jangan Ragu Ambil Tindakan

Advertisement


Jakarta,MATALENSANEWS.com- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan kepada jajaran untuk tidak ragu-ragu ambil tindakan usai satu prajurit TNI meninggal dunia ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terkait operasi pembebasan pilot Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (16/4).


Selain korban meninggal, ada beberapa prajurit yang masih dicari usai terlibat kontak tembak.


"TNI sebagai patriot NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua. Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan, jangan ragu-ragu," kata Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (16/4).


Panglima TNI juga kata Julis memerintahkan pengerahan bantuan tempur maksimal. Ia mengatakan TNI tidak akan mundur menjaga kedaulatan, termasuk di Papua.


"Kami kesulitan menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Untuk itu Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal," kata Julius.


Julius menyatakan Panglima juga bakal melakukan evaluasi mendalam imbas peristiwa tersebut.


Sebelumnya, prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT dilaporkan meninggal dunia usai penyerangan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4) pukul 16.30 WIT.


"Kejadian penyerangan dan penembakan bermula saat gerombolan KST menembak Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yg bertugas di wilayah Mugi Nduga, mengakibatkan 1 orang Prajurit atas nama Pratu Miftahul Arifin tertembak," kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman dalam keterangan tertulis.


Ia menjelaskan Pratu Miftahul Arifin yang tertembak lalu jatuh ke jurang sedalam 15 meter dan diketahui meninggal dunia.


Lalu, saat dilaksanakan evakuasi terhadap Pratu Arifin, tiba-tiba KKB kembali menembak personel TNI lainnya sehingga terjadi kontak tembak.(Redaksi)