Advertisement
Demak,MATALENSANEWS.com-Aksi arogan ditunjukkan pengemudi mobil Patwal dari Pati yang dikemudikan Aipda Yasin saat melintas di jalan Tol Demak - Semarang, Selasa (2/5/2023).
Ia bahkan hampir mencelakai anggota DPR RI H Abdul Wachid yang juga hendak menuju ke arah Ibu Kota Jateng.
Abdul Wachid menceritakan saat kejadian arus lalu lintas di jalan Tol Demak - Semarang ramai lancar.
Awalnya, mobil berplat dinas DPR RI yang dinaikinya melaju dengan kecepatan sedang.
Tiba-tiba saat sampai di Km 400, dari arah belakang muncul mobil patwal yang mengawal pejabat.
Mobil patwal yang dikemudikan Aipda Yasin berusaha meminta jalan sopir kendaraan yang ditumpangi Abdul Wachid.
Sopir pun berusaha mengambil sisi kiri jalan tol. Namun karena kondisi tol ramai maka ia tidak bisa serta langsung menepi.
"Mobil patwal tidak sabar padahal kondisi jalan ramai. Sopirku sabar akhirnya bisa menepi," kata politisi Partai Gerindra dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Selasa (2/5/2023).
Rupanya meski sudah diberi jalan tak membuat Aipda Yasin legowo.Ia lalu berusaha menyalip mobil yang ditumpangi Abdul Wachid.
Saat kedua mobil sejajar, rupanya Aipda Yasin malah "ngepot" dengan kencang sehingga membuat sopir Abdul Wachid kaget.
Mobil itu juga oleng dan hampir menabrak pembatas jalan.
"Saya juga kaget karena tak menyangka mobil patwal itu bakal ngepot. Sampai staf saya itu teriak kencang karena aksi patwal itu benar-benar membahayakan. Kalau berujung kecelakaan bisa fatal," kata Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah ini.
Abdul Wachid lantas mengejar mobil patwal itu. Ternyata mobil patwal itu berhenti di Gedung Pemprov Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang.
Ia juga menemui pengemudi mobil patwal yang diketahui bernama Aipda Yasin.
Dalam kesempatan itu, Aipda Yasin menyampaikan permohonan maaf atas aksi arogannya. Meski begitu, Abdul Wachid mengatakan tetap melaporkan peristiwa ini ke Pimpinan DPR RI.
Sebab ia saja yang menggunakan mobil dinas plat DPR RI bisa diperlakukan seperti itu, apalagi pengguna jalan pada umumnya.
"Mau ngawal Pj bupati yang hendak halal bihalal saja menyusahkan pengguna jalan lainnya. Saya ini juga pejabat negara tapi tiap bepergian baik kepentingan dinas maupun pribadi sengaja tidak mau dikawal. Juga tidak bertindak arogan sampai membahayakan pengguna jalan lainnya," jelasnya.
Abdul Wachid juga berkoordinasi dengan koleganya di Komisi III DPR RI yang mitra kerjanya dengan jajaran Polri.
Ia ingin pihak kepolisian bisa memperbaiki citranya dengan tidak arogan saat mengawal rombongan pejabat. Sebab pengguna jalan pada umumnya juga punya hak yang sama seperti para pejabat.
Mereka juga kepentingan yang sama-sama penting sesuai dengan tugas dan statusnya masing-masing.
"Saya minta citra polisi diperbaiki. Gaji polisi itu juga dari rakyat, sehingga aksi arogan yang membahayakan dan merugikan rakyat tidak bisa ditolerir," tandas Abdul Wachid.(Aris Yanto)