Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Senin, 26 Juni 2023, 7:41:00 PM WIB
Last Updated 2023-06-26T12:41:13Z
BERITA UMUMNEWS

Panwas DPR-RI Tuti Nusandari Roosdiono Nilai Baik Terhadap Pelayanan Haji Indonesia

Advertisement


MATALENSANEWS.com-
 Anggota Panwas DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Tuti Nusandari Roosdiono melakukan  monitoring terhadap pelayanan haji dengan melihat langsung sebagian pemondokan di kawasan misfalah yang ditempati Jamaah haji Indonesia. Selain itu beliau juga melakukan serangkaian pertemuan langsung dengan jamaah haji baik pada skala kecil maupun besar.Sabtu (24/06/2023).


"Kami ingin mengetahui secara langsung kondisi jamaah dan bagaimana pelayanan panitia kepada mereka. Maka kami sengaja blusukan menemui mereka agar bisa melihat kondisi riilnya kondisi secara dekat". Terang Tuti N Roosdiono.


"Pada skala kecil kami menyapa sebagian jamaah yang ada di hotel 1013 dan 1009 kawasan misfalah, menanyakan kondisi pelayanan hotel dan terutama kesehatan dari petugas kloter dan klinik satellite. Hal Ini penting karena sesuai bidang komisi IX yang saya duduki. 


Apalagi kesehatan ini bersentuhan langsung dengan kesempurnaan pelaksanaan haji. Pada skala ini Kami menjumpai respon yang baik dari para tim kesehatan walaupun dengan peralatan dan kondisi terbatas. Mungkin tahun depan mulai dipikirkan klinik satellite yang lebih berstandar walaupun tdk sama dg KKHI sebagai klinik rujukan" Tambah Tuti.


Pada skala besar, Kami berkumpul dengan jamaah haji asal kabupaten kendal yang kebetulan berada dalam satu hotel no 1009 di Misfalah bersama sebagian jamaah asal semarang dan wonosobo. Kami melihat suasana kekeluargaan yang kompak diantara mereka dan semangat tinggi dalam melaksanakan ibadah. Kasihan dong kalau potensi begini tersia² kan karena ada problem apalagi cela dalam pelayanan panitia maupun maktab". Imbuh Tuti dalam paparannya.


Jumlah jamaah lansia di hampir tiap kloter memang memunculkan 'drama' tersendiri. Dari sini panitia di semua wilayah dan tingkat memang harus ekstra mengawasi. Sebab penyakit ringan utk orang muda biasanya menjadi berat utk lansia. Batuk pilek mungkin saja sangat menggangu bagi mereka. Sehingga ibadahpun menjadi kurang khusyu dan maksimal. Ini yang saya rasa perlu konsep lebih khusus dalam melindungi mereka. Kemudian saya mengetahui ada beberapa anjuran dan keharusan via wa maupun tempelan yang mesti dilakukan oleh para panitia haji maupun jamaah utk melindungi lansia. Disini saya acungi jempol untuk mereka.  Demikian masih menurut Tuti.


"Adapun dalam layanan katering, menurut kami itu sudah sangat cukup dengan jatah tiga kali sehari. Sebagian jamaah malah mengaku ada yang tidak kemakan karena alasan kenyang. Namun yang mungkin perlu diperhatikan utk berikutnya adalah masalah lauk yang perlu penambahan sayur. Paling tidak tiga atau empat kali dalam seminggu supaya menjadi penyeimbang asupan daging yang lebih dominan". Tambah Tuti.


Untuk layanan tranportasi dengan bus shalawat yang beroperasi dua puluh empat jam di depan hotel, kami hanya bisa mengomentari dengan satu kata 'mantap', semoga bisa menjadi pemicu kepuasan jamaah terhadap pelayanan bidang lainnya. Kami mendengar testimoni mereka tentang ini, bahwa besarnya ongkos taksi saat mereka menggunakan jasa ini menjadi inspirasi betapa besarnya biaya yang harus mereka keluarkan utk bepergian ke masjidil haram.


Terakhir tentang pelayanan pihak hotel kami melihat kemiripan dengan beberapa yang terjadi di hotel lain. Masalah yang dihadapi adalah AC yang mati pada sebagian kamar, kerusakan fasilitas mandi, sprei yang tidak diganti kecuali setelah diminta. Ketika diminta petugas maupun jamaah menghadapi kendala bahasa untuk komunikasi sehingga terkadang membutuhkan waktu lagi. 


Dan terbaru kami mendengar ada beberapa maktab yang agak bermasalah dalam memberikan janji kepada petugas kloter dalam kegiatan survai ARMUZNA. Ada yang terlaksana ketika waktu sudah mepet dan itupun hanya di lokasi arafah. Adapun di lokasi mina banyak yang sampai hari ini belum diketahui. 


Padahal data yang diperoleh oleh petugas kloter dari survai tersebut sangat berguna untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalam kualitas pelayanan kepada jamaah.


Dalam kegiatan monitoring tersebut Tuti N Roosdiono di dampingi oleh petugas kloter 28 SOC Mukhlis Syafiq asal Brebes dan Gus Ulinuha Shodiq. "Sekali lagi kami sampaikan maturnuwun ingkang katah kepada Duo bersaudara Gus Mukhlis dan Gus Nunu yang telah mendampingi kami dalam kegiatan monitoring ini,"Pungkas Tuti Nusandari Roosdiono. (Tri)