Advertisement
Ngadenan, Direktur CV Sarana Karya. |
SALATIGA | MATALENSANEWS.COM - Direktur CV Sarana Karya, Ngadenan (77) menyayangkan adanya pemberitaan salah satu media online yang menyebar berita bohong.
Dalam pemberitaan berjudul, "Pekerjaan Proyek Pemerintah Semakin Amburadul Dalam Pelaksanaannya" yang diterbitkan pada Selasa, 17 Oktober 2023 WIB menurutnya tidak berimbang.
"Sebelumnya saya tidak pernah dikonfirmasi media tersebut,"kata Ngadenan kepada wartawan, Minggu (22/10/2023).
Ngadenan mengaku pihaknya sangat dirugikan atas pemberitaan tersebut."Isi dalam berita tersebut seolah saya memberikan statemen bahwa pekerjaan ini sudah banyak potongan (gorokan) baik dari instansi maupun pengawas. Itu jelas bohong. Saya tidak pernah dikonfirmasi oleh media tersebut,"ucapnya.
Ngadenan mengungkapkan, pasca pemberitaan dirinya dipanggil Dinas PUPR Kota Salatiga. Dalam panggilan itu ia diklarifikasi terkait tulisan media online yang menyebut jika dirinya digorok atau ada potongan dalam pelaksanaan pengerjaan drainase saluran.
"Kepada Kepala Dinas PUPR Salatiga saya sampaikan apa adanya bahwasanya saya tidak pernah di konfirmasi maupun memberikan statement kepada media tersebut,"ungkapnya.
Terlebih ditulis dalam media online tersebut jika pekerjaan proyek saluran drainase banyak potongan.
"Pengerjaannya saja belum selesai dan tentunya termin juga belum keluar. Terus bagaimana dan apanya yang banyak potongan. Kan tidak masuk akal dan berita tersebut jelas mengada - ada,"beber Ngadenan dengan gamblang.
Ngadenan mengaku dirinya tidak anti terhadap kritik. Ia menerima kritik apapun, asalkan disampaikan dengan cara sopan dan sifatnya untuk lebih baik.
"Saya sangat berterimkasih jika kritik yang disampaikan untuk membangun lebih baik. Namun dalam berita itu menurut saya bukan kritik, namun lebih pada berita bohong dan fitnah,"'terang Ngadenan.
Meski diperlakukan demikian, Ngadenan mengaku ikhlas dan menanggapi dengan lapang dada."Saya juga ada rekan wartawan resmi dan mencoba meminta pertimbangan terkait isi berita itu. Dan disampaikan oleh teman jika isi tulisan dalam media online tersebut lebih pada opini mengarah ke fitnah atau berita bohong. Tapi teman saya menyarankan untuk diabaikan saja dan tidak perlu ditanggapi. Itu kita cek gak jelas,"pungkasnya.(*)