Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Kamis, 26 Oktober 2023, 1:50:00 PM WIB
Last Updated 2023-10-26T06:50:41Z
NEWSRegional

Dua Mahasiswi di Salatiga Keluar, Alasannya Karena Yayasan HB Diduga Ajarkan Ilmu Menyimpang Dari Aqidah Islam, Begini Jelasnya?

Advertisement
MD pendiri yayasan HB saat ditemui diruang kerjanya.


UNGARAN | MATALENSANEWS.COM - Dua orang mahasiswi memilih keluar dari sebuah yayasan HB yang berada di wilayah Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.


Mereka mengaku memilih keluar dan meninggalkan beasiswa lantaran di yayasan tersebut diduga mengajarkan ajaran sesat.


A dan K melalui  YS saat ditemui wartawan mengatakan, dua mahasiswi tersebut memang sebelumnya mendapat bantuan berupa beasiswa dari yayasan tersebut. Namun saat ini mereka memilih keluar karena tidak mau menuruti ajaran yang dinilainya menyimpang dari Aqidah Islam.


"Mahasiswi tersebut mengadu ke kami. Dalam aduannya mereka menyebutkan bahwa yayasan HB mengajarkan ajaran menyimpang dari aqidah,"ucap YS , Senin (23/10/2023).


Disampaikan dua mahasiswi tersebut, lanjut YS, diyayasan tersebut mengajarkan kalimat sahadat yang dianggapnya tidak sesuai di ajaran Islam.


"Seperti dikatakan pengadu, di yayasan tersebut bacaan kalimat syahadat asyhadu alla ilaha illalah wa asyahadu anna Isa ruhullah,"ungkap YS.


Selain itu, mereka juga di ajak untuk mengikuti kegiatan perjamuan Roti dan anggur yang mana merupakan dua simbolisasi Kristus yang ada dalam perjamuan umat Kristiani.


"Dua mahasiswi tersebut memilih keluar dan kehilangan beasiswa dari pada harus terus berada didalam yayasan yang menurutnya mengajarkan ajaran tidak sesuai aqidah Islam,"ucapnya.


Menurut pengakuan dua mahasiswi, saat memilih keluar justru mereka mendapat ancaman akan dihabisi."Ancaman dihabisi itu menurut kami masih belum jelas. Karena dihabisi seperti apa yang dimaksud belum mengarah. Yang mereka saat ini merasa ketakutan,"papar YS.


YS menambahkan, berdasar aduan dua mahasiswi tersebut masih kami kaji. Apakah itu sebagai kajian ilmiah saja, atau memang diajarkan di yayasan HB tersebut.


"Saat ini masih dalam pembahasan dan kami dalami agar jelas,"tambahnya.


"Sebenarnya ada beberapa mahasiswi yang mengalami itu. Namun baru dua mahasiswi yang berani mengadu. Nanti kita akan update perkembangan ke teman teman media jika ada perkembangan,"tandas YS.


Terpisah, MD pendiri yayasan HB membantah jika mengajarkan ajaran sesat. Ia menyebut jika yayasan yang ia kelola lebih banyak dibidang perdamaian dan kita mendukung progam pemerintah. Salah satunya pernah menggelar event dengan universitas maupun mahasiswa dan diikuti dari lintas agama.


"Kami juga sering bantu bantu kampus untuk mengadakan seminar internasional. Dan progam dari saya sendiri ini, saya senang melihat orang lain berhasil,"ucapnya.


Ditanya soal mengajak mahasiswi mengikuti perjamuan roti dan anggur, MD menjelaskan, awalnya ada teman Kristen datang. Lalu ada salah satu peserta itu bertanya apasih arti dari perjamuan di kalian itu. Lalu dijawab udahlah nanti kita buat contoh.


"Nah disini kan ada Islam juga. Namun tidak ada paksaan untuk itu. Waktu pagi itu sudah dijelaskan oleh dia. Yang tidak setuju jangan terima. Ini cara kami, jadi jangan diterima saat saya bagi roti dan anggur. Karena ini perayaan di agama saya. Saya gak tahu anak yang lapor itu terima atau tidak,"jelasnya.


"Lha kawatirnya dia terima lalu cerita di kampus. Saya juga kaget mendengar itu jadi ramai. Karena hingga saat ini saya belum ketemu anak itu,"ucapnya.


Selanjutnya saat disinggung soal kalimat sahadat asyhadu alla ilaha illalah wa asyahadu anna Isa ruhullah, MD menyampaikan bahwa itu kita bahas di hadis dan ada buku namanya Isa dalam Alquran tulisanya Ibrahim Abdullah dari bahasa inggris diterjemahkan oleh tim Semarang dalam bahasa Indonesia.


"Saya dapat buku itu waktu acara perdamaian di puncak Bogor. Maka judal dalam buku itu bacaan wajib Kristen dan Islam,"terang MD.


Mengapa buku itu sekarang saya pegang. Karena buku itu dulu ada polemik. Menurut Kristen Isa itu bukan Yesus dan menurut Islam dibeberapa aliran Isa itu bukan Yesus yang dimaksud orang kristen.


"Dalam buku itu dibahas rujukan Alquranya ada, rujukan hadisnya ada kemudian juga ada rujukan dari kitab sebelumnya taurat nah itu yang saya lihat disitu karena bicara dua agama ini meredam polemik itu. Banyak dulu yang beli buku itu, dari Islam maupun Kristen,"kata MD dengan gamblang.


Dari salah satu halaman itu, saya lupa halaman berapa dibuku itu ada di hadis muslim ada pengakuan syahadat awal sebelum nabi kita Muhamad SAW menerima wahyu dan sebelum menikah dengan Siti Khotijah syahadatnya itu asyhadu alla ilaha illalah wa asyahadu anna Isa ruhullah.


"Itu ada hadisnya dan selanjutnya itu masih panjang. Selanjutnya setelah saya dengar dari pengkajian pengkajian itu setelah rosulullah menerima wahyu syahatnya bukan begini lagi dan total ke beliu syahatnya,"terang MD.


Jadi kita berangkat dari situ bukan berarti berubah."Saya kawatirnya justru anak anak ini salah denger ataupun presepsi. Itu hanya untuk pengkajian dan itu yang saya ingin bedah buku itu. Saya sering bedah buku buku baru yang tujuanya sejarah itu perlu dipahami,"tandasnya.


Dan mengenai soal disampaikan anak anak ada pengancaman, MD mengatakan bahwa itu tidak benar. Justru ia menasehati bukan mengancam.


"Kita itu membantu. Bahkan sebenarnya kita juga akan membantu keluarganya dan melihat rumahnya yang kondisi lantainya masih tanah,"pungkasnya.(Guntur)