Advertisement
BOBONG | Matalensanews.com— Seorang pedagang kecil-kecilan di ibukota Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu "Nur Hayati Ngoning" mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Pulau Taliabu Dapil 1(Satu) dari Partai Persatuan Pembangunan (P3). Jika terpilih, Nur Hayati Ngoning akan berupaya memperjuangkan kesejahteraan masyarakat lapisan bawah.
"Iya, saya memperjuangkan masyarakat lapisan bawah (khususnya) pedagang, orang terlantar di pinggir jalan, pedagang kaki lima, orang miskin (agar) ditanggung kehidupannya oleh negara, itu visi-misi saya," kata Nur Hayati saat ditanya awak media matalensanews.com di rumahnya di Desa Persiapan Fangahu, Kecamatan Taliabu Barat. Minggu (5/11/2023).
Perempuan ini berusia kurang lebih 41 tahun itu sehari-hari berjualan di Pasar Bobong di kawasan Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu.
Meski begitu, kondisi perekonomiannya yang sangat sederhana tidak mengurungkan niatnya untuk menjadi anggota dewan.
Cerita"Nur Hayati Ngoning" tidak bercita-cita menjadi anggota dewan. Tapi ini kehendak dari Partai Persatuan Pembangunan (P3) Pada pemilu 2024 Nanti.
"Nyaleg emang tidak cita-cita saya. karena harus membutuhkan modal yang sangat cukup. memang pengen nyaleg jadi DPRD. Tapi ini kehendak dari Partai Persatuan Pembangunan (P3) ," ujar Nur.
Akhirnya, Nur Hayati Ngoning telah tercatat di daftar calon tetap (DCT) dan mendapatkan nomor urut 8. Mendaftar lewat Partai Persatuan Pembangunan (P3), Nur Hayati mengaku tidak dimintai mahar oleh pengurus partai.
"Nggak ada (mahar). (Memilih P3) karena cocok dengan visi-misinya," katanya.
Nama Nur Hayati Ngoning akan terpampang di spanduk-spanduk di Dapil nya. Nur Hayati optimis maju dalam kancah perpolitikan.
"InsaAllah masyarakat di Dapil 1 memilih saya"Nur Hayati Ngoning" dengan Nomor urut 8 lanjutnya.
Nur Hayati merupakan perempuan asal kelahiran Desa Minton, Kecamatan Taliabu Utara. Dia pinda ke Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat sejak dari Tahun 2015 dan bertempat tinggal di Desa Persiapan Fangahu hingga sekarang ini.
Nur Hayati sudah berjualan selama 3 tahun di Ibukota Bobong Kabupaten. Katanya.
Dia bilang. Saya hitung-hitung nggak bakal kaya, lama kelamaan jualan kecil-kecilan ini karena berpotensi (untung)," tandasnya. (Jek/Redaksi)