Advertisement
 |
| Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati |
JAKARTA|MATALENSANEWS.com-Kementerian Keuangan bersuara terkait proyeksi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, khususnya jenis Solar, yang diperkirakan melampaui kuota tahun ini. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan penyaluran BBM Solar Subsidi akan melebihi 1 juta kilo liter (kl) dari kuota 17 juta kl yang ditetapkan, Sabtu (16/12).
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, menyatakan bahwa isu penyaluran kuota Solar subsidi yang diprediksi melonjak telah dibahas dalam rapat tiga Menteri. Pertamina, BPH Migas, dan pihak terkait diminta untuk mengendalikan kuota BBM ini agar tetap terpenuhi.
Menurut Isa, estimasi mengenai subsidi tersebut masih sesuai dengan kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Terdapat sisa pagu belanja negara sekitar Rp 529 triliun hingga 12 Desember 2023 yang bisa dialokasikan untuk pembayaran subsidi dan kompensasi BBM.
Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp2.588,2 triliun atau 83% dari pagu APBN Rp3.117,2 triliun per 12 Desember 2023, dengan belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.840,4 triliun atau 81,9% dari pagu APBN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa belanja KL telah mencapai 94,5% dari APBN. Sebelumnya, BPH Migas memproyeksikan BBM Solar subsidi akan habis sebelum akhir tahun, dan mengusulkan penambahan kuota sekitar 1 juta kl untuk menjamin ketersediaan Solar di masyarakat.(RI.1)
