Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Senin, 25 Desember 2023, 9:50:00 AM WIB
Last Updated 2023-12-25T02:57:32Z
BERITA UMUMNEWS

Menteri Airlangga Hartarto Minta Presiden Jokowi Lanjutkan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino Hingga Tahun Depan

Advertisement

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Jakarta|MATALENSANEWS.com-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah meminta Presiden Joko Widodo agar melanjutkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino hingga tahun depan. Airlangga mengungkapkan permintaan ini saat pembagian BLT El Nino di Kantor Pos Besar Yogyakarta pada Minggu (24/12).


Diklaim telah melakukan pengecekan lapangan, Airlangga menyatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan masukan dari keluarga penerima manfaat (KPM) untuk memastikan keberhasilan dan kebutuhan lanjutan program ini.


Program BLT El Nino yang didistribusikan oleh Airlangga kali ini bernilai Rp400 ribu untuk dua bulan, yaitu November dan Desember 2023. Bantuan ini ditujukan untuk mengatasi dampak El Nino, terutama lonjakan harga karena krisis iklim, dan menyasar 18,8 juta KPM dengan total anggaran mencapai Rp7,52 triliun.


Menanggapi situasi, Airlangga menyatakan bahwa El Nino masih berpengaruh terhadap musim tanam dan ketersediaan hasil panen dengan pergeseran sekitar dua bulan. Hal ini mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk menanam dan panen, sehingga pemerintah berupaya mendorong daya beli masyarakat untuk mengatasi hal tersebut.


Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), 85% BLT telah tersalurkan kepada KPM, sambil menegaskan komitmen pemerintah dalam memperbaiki data agar penyaluran bantuan tepat sasaran.


Selain BLT El Nino, pemerintah juga memberikan bantuan lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan berupa 10 kilogram beras, sebagai upaya untuk menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.


Airlangga menutup pernyataannya dengan mengungkapkan bahwa pemerintah telah mencoba model bantuan sosial melalui pos, termasuk pemberian beras 10 kilogram, yang sebelumnya telah diterapkan dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi.(Farid/Rendy)