Advertisement
Semarang|MATALENSANEWS.com-Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memberikan klarifikasi mengenai polemik pengadaan 177 unit sepeda motor dinas lurah yang menuai kontroversi di masyarakat.
Diklaim terlalu tinggi dengan anggaran Rp8 miliar, wali kota menegaskan bahwa angka tersebut termasuk pengadaan barang rumah tangga lainnya untuk pelayanan masyarakat, Senin (4/12/23).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menjelaskan bahwa anggaran sebesar Rp8 miliar yang disebutkan tidak semata-mata untuk pengadaan 177 sepeda motor Honda Vario 160, tetapi juga termasuk kebutuhan barang rumah tangga lainnya. Anggaran yang sebenarnya untuk sepeda motor adalah senilai Rp4,7 miliar, bukan Rp8 miliar seperti yang disebutkan sebelumnya.
Mbak Ita meminta maaf atas kekurangjelasannya dalam menjelaskan rincian anggaran, yang sebenarnya juga digunakan untuk pengadaan barang rumah tangga lainnya seperti pakaian dinas, TV LED, dan alat pemadam api ringan (APAR). Pengadaan tersebut bersumber dari APBD Perubahan Kota Semarang 2023 dan telah dipantau melalui aplikasi belanja online atau e-Katalog untuk memastikan transparansi.
Selain itu, pembelian sepeda motor dan barang rumah tangga dilakukan sebagai bagian dari peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat. Wali kota juga mengungkapkan bahwa sepeda motor yang sudah dipakai sejak 2014 serta kondisi TV LED dan APAR yang sudah usang menjadi alasan utama pengadaan tersebut.
Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak masyarakat untuk mengawasi kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. Dia menegaskan bahwa proses pengadaan tersebut telah dilakukan secara transparan dan dapat dipantau melalui e-Katalog untuk memastikan tidak ada ketidakjelasan dalam pembelian barang.
Pemberian 177 sepeda motor dinas kepada lurah di Kota Semarang dilakukan secara simbolis pada peringatan HUT ke-52 Korps Pegawai Republik Indonesia oleh Wali Kota Semarang di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang pada Rabu, 29 November 2023.(Djoko S)
