Advertisement
Kendal|MATALENSANEWS.com- Masalah serius terkait mutu dan keamanan perumahan subsidi pemerintah, ARGYA 2, di Desa Meteseh Boja, Kendal, mulai mencuat ke permukaan setelah laporan dari masyarakat tentang retaknya rumah di area tersebut,Senin (1/1/24).
Meskipun belum dihuni, sejumlah pemilik rumah telah terikat kontrak kredit dengan Bank BTN sebagai perumahan subsidi pemerintah.
SS, seorang warga yang hampir menempati rumahnya, mengungkapkan kekhawatiran atas kondisi perumahan tersebut. "Rumah-rumah di sekitar sawah sudah retak dan terancam ambruk karena dugaan masalah struktur talud yang buruk di perumahan ARGYA 2. Mutu konstruksinya tampaknya kurang diprioritaskan demi penyelesaian yang cepat dan keuntungan yang lebih besar, tanpa memperhatikan kualitas rumah yang dibangun," ucapnya kepada pewarta.
LSM BPPI, melalui perwakilannya Mas Tri, turut menyatakan keprihatinan setelah memeriksa langsung lokasi di perumahan tersebut.
"Struktur talud yang parah tanpa memperhatikan standar keamanan, menggunakan material seperti bambu tanpa konstruksi yang kokoh, menunjukkan bahwa rumah-rumah subsidi pemerintah seharusnya memiliki standar struktur yang lebih baik," ujar Mas Tri.
Menyikapi temuan tersebut, Mas Tri akan mengirimkan surat kepada pengembang perumahan dan instansi terkait untuk mengaudit ulang izin perumahan ARGYA 2 di Desa Meteseh Boja.
"Selain itu, infrastruktur dan struktur rumah yang diduga kurang memadai juga harus diperhatikan. Para pejabat yang bertanggung jawab harus turun ke lapangan dan melakukan pengawasan, bukan hanya menandatangani dokumen tanpa melaksanakan pengawasan," tambahnya, dikutip dari pernyataan Djoko, seorang pewarta.
Kondisi yang diungkapkan oleh masyarakat dan LSM ini menjadi sorotan serius terkait kualitas dan keamanan perumahan subsidi pemerintah ARGYA 2.
Diharapkan langkah-langkah tegas segera diambil untuk memastikan kelayakan dan keamanan hunian bagi para pemilik rumah yang sudah terikat kontrak di perumahan tersebut.(Djoko S)