Advertisement
BOBONG |MATALENSANEWS.com-Masyarakat dan Puluhan Peserta tidak Lulus PPPK yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Marhaenisme (GPM) Pulau Taliabu Mensuport Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menelusuri banyak Dugaan kasus Konspirasi Kejahatan dalam panitia peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau disebut (PPPK) di Pemkab Pulau Taliabu itu sendiri.
Pasalnya, dimana Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pulau Taliabu, Suryati Kene bersama Sekertaris Daerah dan Bupati Pulau Taliabu diduga kuat terlibat dalam proses kecurangan seleksi penerimaan PPPK.
Sebab, Puluhan peserta seleksi P3K di Pemkab Pulau Taliabu memiliki nilainya sangat tinggi, salah satunya adalah Saudari WANAAPRYANI MAYNUR memiliki Sertifikat Seleksi Kompetensi PPPK Nomor: E38CBFB05DA02462916F8FE239B7774E. Tanggal Ujian 15 November 2023, dengan total nilai 576. Kemudian saat pengumuman hasil dikurangi nilainya menjadi 476 dinyatakan Tidak Lulus.
Selain itu, atasnama INDRAYANI memiliki Sertifikat Seleksi Kompetensi PPPK Nomor: 9F4749FF2299EFA3BD22AC595A145E. Tanggal Ujian 15 November 2023, dengan total nilai 553, saat pengumuman hasil dikurangi nilai tinggal 431 dinyatakan tidak lulus.
"Hal tersebut membuat puluhan peserta seleksi P3K di Pulau Taliabu menduga kuat terhadap panitia pelaksana seleksi dari BKPSDM Pemkab Pulau Taliabu meluluskan peserta yang nilainya rendah." Terang salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya dalam pemberitaan ini. Dirinya dinyatakan tidak lulus dengan nilainya sangat tinggi berinsial WM meminta Lembaga Anti Rasuah KPK agar melakukan penelusuran Kasus ini. Selasa ( 2/1/2024).
Dia juga menilai KPK akan merespon kasus dugaan kejahatan dalam kecurangan yang dilakukan oleh panitia pelaksana seleksi P3K di BKPSDM Pemkab Pulau Taliabu meluluskan peserta dengan nilainya sangat rendah.
"Harapan kami, KPK harus bergerak cepat untuk melakukan penindakan di Pemkab Pulau Taliabu." harapnya. (Red)