Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Kamis, 04 Januari 2024, 6:03:00 PM WIB
Last Updated 2024-01-04T11:08:44Z
NEWSPENDIDIKAN

Siswa SMA Negeri 2 Salatiga Dikabarkan Jadi Korban Bullying Berulang, Orang Tua Ungkap Kekhawatiran

Advertisement

Gambar : ilustrasi

Salatiga |MATALENSANEWS.com - Seorang siswa kelas 10 SMA Negeri 2 di Salatiga diduga menjadi korban bullying berulang oleh sejumlah teman sekolahnya. Guntur Sri Hartono, orang tua korban, mengungkapkan kekhawatiran akan dampak psikologis yang dialami anaknya.


Dalam wawancara dengan awak media pada Kamis (4/1/2024), Guntur Sri Hartono menyatakan kekagetannya atas keluhan anaknya yang menolak masuk sekolah. Anaknya yang menjadi korban bullying mengalami depresi, bahkan telah absen selama satu hari dan terlihat murung di kamar.


Guntur menjelaskan bahwa peristiwa bullying telah beberapa kali terjadi, termasuk merusak sepeda motor dan pemaksaan membuka hijab, serta tindakan dipalak. Kejadian ini membuat anaknya mengalami depresi hingga mengirim pesan WhatsApp kepada istri (ibu korban) tentang keinginannya untuk bunuh diri jika tidak dipindah ke sekolah lain.


Sebelumnya, anak pertama Guntur juga pernah menjadi korban bullying di SMA Negeri 2 Salatiga, namun berhasil melaluinya dengan ketahanan mental yang kuat dan kini telah lulus.


Guntur berencana memindahkan anaknya ke sekolah lain karena khawatir dengan kondisi mental anaknya yang mungkin diperburuk oleh lingkungan di SMA Negeri 2.


"Saya berharap agar pihak sekolah mengambil tindakan tegas dan meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang," harap Guntur.


Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Salatiga, Tentrem Lestari, belum memberikan tanggapan terkait insiden bullying yang menimpa siswanya ketika harian7.com mencoba menghubungi melalui pesan WhatsApp.


Sebagai respons, pihak SMA Negeri 2, diwakili oleh guru wali murid, telah melakukan kunjungan ke rumah siswa korban bullying untuk melakukan musyawarah.


Namun, setelah kunjungan tersebut, pihak sekolah enggan memberikan keterangan dengan alasan masih melakukan investigasi.(TRI)