Advertisement
SALATIGA|MATALENSANEWS.com-Puluhan driver taksi online yang tergabung dalam Salatiga Bersatu (Saber) memadati kantor wali kota pada Rabu (27/3/2024) siang, membawa aspirasi terkait penerapan tarif aplikator yang tidak konsisten.
Kedatangan mereka menarik perhatian karena datang dengan belasan mobil yang diparkir di kantor DPRD, dilengkapi dengan poster dan spanduk protes.
Fachrudin, koordinator aksi, menjelaskan bahwa driver Grab dan GO-JEK di Salatiga merasa tidak puas dengan kebijakan tarif Maxim yang dianggap tidak sesuai dengan regulasi gubernur. Mereka menekankan bahwa tarif batas bawah yang mereka terapkan adalah Rp 12 ribu, sedangkan Maxim menetapkan tarif sekitar Rp 10 ribu.
Hal ini menyebabkan konsumen cenderung memilih aplikator dengan harga lebih murah, meskipun hal tersebut dapat mengakibatkan kesulitan bagi para driver dalam memenuhi biaya operasional.
Setelah berkumpul, para driver ditemui oleh kepala dinas perhubungan setempat serta perwakilan Maxim Salatiga. Meskipun keluhan disampaikan, perwakilan Maxim hanya mampu menampung aspirasi mereka dan berjanji akan menyampaikannya ke kantor pusat.
"Kami sudah mendapatkan masukan dari teman-teman Saber dan akan menyampaikannya ke kantor pusat," kata Ardiansyah, perwakilan Maxim.
Kegiatan tersebut berjalan lancar dengan pengawalan dari kepolisian, tanpa terjadi insiden yang mengganggu ketertiban umum.(GT)