Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Selasa, 09 April 2024, 2:53:00 AM WIB
Last Updated 2024-04-08T19:53:23Z
LENSA POLITIKNEWS

Sashabila Mus Terobos Hujan Deras Demi Percepatan Pembangunan Jembatan Samada di Pulau Taliabu

Advertisement


TALIABU | MatalensaNews.com- Di penghujung Ramadhan yang tinggal beberapa hari, sementara umat Islam bersiap untuk berlebaran, Bakal Calon Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, Sashabila Mus, turun tangan menghadapi hujan deras demi memastikan percepatan pembangunan Jembatan Samada, Selasa (9/4/24). 


Jembatan Samada menjadi akses utama bagi masyarakat Pulau Taliabu, khususnya Masyarakat Kecamatan Taliabu Utara, dan bagi masyarakat desa seperti Sahu, Tikong, Nunu, Natangkuning, Todoli, dan Tolong ketika mereka menuju ke kebun mereka di wilayah tersebut.


Dengan gerak cepat, Sashabila Mus didampingi oleh Tim Relawan BERSATU (Bersama Sasha Taliabu Unggul) dan Tim Sashabila Mus Family untuk mengevaluasi fakta, menganalisis permasalahan, dan mencari solusi.


Setelah mengetahui dengan jelas titik-titik permasalahan, Sashabila Mus segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar pembangunan Jembatan Samada dapat segera diselesaikan, dengan target waktu paling lambat satu minggu.


Pada kesempatan tersebut, Sashabila Mus bertemu dengan pihak-pihak terkait seperti PT. BMI (Perusahaan Tambang di Wilayah Tersebut), kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur jalan daerah sesuai dengan Inpres tahun 2023.


"Tidak hanya itu, Sashabila Mus juga bertemu dengan masyarakat setempat, pemilik lahan, tokoh adat, serta pemilik alat berat untuk mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya," ungkap Tawallani Djafaruddin, SH. MH, Ketua Tim Relawan BERSATU dan Ketua Tim Hukum Sashabila Mus.


Dengan komunikasi yang baik, diharapkan pembangunan Jembatan Samada dapat segera dimulai dalam waktu dekat, menjadi urat nadi bagi Masyarakat Taliabu Utara dan Masyarakat Kecamatan Lede.



Menurut informasi dari pihak PT. BMI, proses pembangunan jembatan tersebut dapat selesai dalam waktu 4 hari hingga paling lambat satu minggu, dengan kualitas yang terjamin.


Selama proses tersebut, pemilik lahan yang terkena dampak pembangunan jembatan menyatakan dukungannya, bahkan bersedia untuk mengorbankan tanaman mereka demi kepentingan pembangunan.


"Sashabila sangat mengapresiasi kolaborasi dan dukungan dari masyarakat setempat, yang membuktikan bahwa dengan kerja sama yang baik, percepatan pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu dapat terwujud," tambahnya. (Jek)