Advertisement
MAGELANG|MATALENSANEWS.com– Situasi politik di Provinsi Jawa Tengah terus menghangat menjelang pembukaan pendaftaran pasangan calon pada Pilkada serentak 2024. Publik menyoroti pergerakan sejumlah tokoh yang diprediksi akan bertarung dalam Pilgub Jateng 2024, seperti Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, hingga mantan Walikota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi), yang selalu diunggulkan dalam setiap survei elektabilitas.
Di tengah isu persaingan untuk kursi Jateng 1 tersebut, momen menarik terjadi dalam sebuah kegiatan di Rindam IV/Diponegoro, Magelang, pada 21 Mei. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi dan mengundang dua tokoh yang terus dikaitkan dengan kontestasi Pilgub Jateng 2024, yaitu Hendrar Prihadi (Hendi) dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Pertemuan keduanya pun tak pelak menarik perhatian, karena ini adalah kali pertama Hendi dan Ahmad Luthfi bertemu setelah nama mereka menguat di publik sebagai calon potensial dalam Pilgub Jateng 2024. Bahkan, keduanya diprediksi akan bersaing ketat karena merepresentasikan dua kekuatan besar di tingkat nasional.
Namun, pertemuan ini justru menepis isu persaingan sengit di antara mereka. Hendi dan Ahmad Luthfi saling berpelukan ketika bertemu, momen yang disaksikan langsung oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, mantan ajudan Presiden Jokowi. Hendi dan Ahmad Luthfi kemudian duduk bersama di satu meja dengan Mayjen TNI Deddy Suryadi.
Dalam kegiatan Apel Komandan Satuan Kodam IV/Diponegoro tersebut, Hendi dan Ahmad Luthfi diundang untuk mengisi materi. Hendi berbicara tentang pengadaan barang dan jasa dengan optimalisasi penggunaan E-Katalog di Satker Kodam IV/Diponegoro, sementara Ahmad Luthfi dalam kapasitasnya sebagai Kapolda Jawa Tengah membahas sinergitas TNI-Polri dalam pengamanan Pilkada di wilayah Jawa Tengah Tahun 2024.
Pertemuan dan kehangatan antara Hendi dan Ahmad Luthfi ini menambah dimensi baru dalam dinamika politik menjelang Pilgub Jateng 2024, sekaligus menunjukkan bahwa persaingan politik tidak selalu harus berujung pada permusuhan. (Goent)