Advertisement
Maluku Utara |MatalensaNews.com –Sebagai Pemerintah desa dalam menjalankan tugas dan fungsinya salah satunya adalah memastikan dan menjamin agar masyarakat di desa Boso, Kecamatan Gane barat Utara di Halmahera Selatan dapat menjalani kehidupannya secara aman dan tertib serta dapat menjalankan kehidupan keagamaan yang damai dan nyaman..
Namun hal itu sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh kepala desa dan ketua BPD desa Boso kec Gane Barat Utara Kab Halmahera Selatan..
Kepala Desa dan Ketua BPD malah menjadi aktor utama dan menjadi dalang kekacauan masyarakat dan Perpecahan ummat yang terjadi di desa Boso saat ini..
"Bukannya merangkul/Mempersatukan agar masyarakat bisa hidup aman dan damai, malah menjadi dalang utama sebagai provokator konflik masyarakat dan perpecahan umat/gereja yang terjadi didesa Boso saat ini." kata , Mikson Tobeoto pres rilisnya. Jum'at (26/7/2024).
Untuk itu kami sebagai warga masyarakat setempat meminta Bupati Basam Kasuba segera melakukan pemanggilan terhadap Kades BOSO dan Ketua BPD setempat agar di evaluasi.
"Karena sudah sangat tidak layak menjadi seorang kepala desa dan ketua BPD." tegas Mikson
Mikson mengatakan, sebagai Pemerintah yang ada di desa bukannya menjadi pengayom dan pelindung, malah menjadi pengacau dan perusak kehidupan masyarakat di desa.
Apalagi sudah menjadi rahasia umum kepala desa Boso beberapa waktu lalu melakukan kasus asusila terhadap istri orang dan pernah dipecat dari jabatan kepala desa Boso namun diaktifkan kembali hanya karena kepentingan politik.
Jika Bupati Halsel Basam Kasuba tidak segera memecat Kepala desa Boso Pithein Girato dan Ketua BPD Alan Girato.
"Maka dari itu kami akan memilih pemimpin kami yaitu Kepala Desa dan Ketua BPD sendiri walaupun tidak mendapat pengakuan secara hukum, namun mendapat pengakuan secara defakto dari masyarakat desa Boso." tandasnya.
Awak media ini belum dapat melakukan konfirmasi terhadap Kepala desa Boso Pithein Girato dan Ketua BPD Alan Girato. (Jeck/Red)