Advertisement
Laporan : Jeck
Pulau Taliabu |Matalensanews.com– Dalam persiapan menuju Pilkada Serentak 2024, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pulau Taliabu, Sashabila Mus dan La Ode Yasir, yang dikenal dengan akronim SAYA TALIABU, telah memasang baliho di delapan titik strategis di Kabupaten Pulau Taliabu.
Pemasangan baliho ini, yang terpantau oleh media di lapangan, menjadi tanda kesiapan pasangan ini untuk bertarung dalam Pilkada yang akan datang, Jumat(16/8/24).
Konstelasi politik di Kabupaten Pulau Taliabu semakin memanas dengan mulai ramainya pembicaraan mengenai Pilkada, baik di media sosial maupun dalam bentuk fisik seperti banner dan baliho yang tersebar di berbagai penjuru daerah. Meskipun tahapan pendaftaran di KPU belum dimulai, para kandidat termasuk SAYA TALIABU sudah gencar mempopulerkan diri mereka melalui berbagai upaya sosialisasi.
Gerakan sosialisasi ini juga terlihat dari terbentuknya tim-tim pemenangan dan relawan yang bergerak aktif. Tim Pemenangan dan Relawan BERSATU (Bersama SAYA TALIABU Unggul) turut memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 pada tanggal 15-16 Agustus 2024 dengan memasang baliho raksasa di delapan titik secara serentak.
H. Zainal Mus, Ketua Tim Utama Pemenangan SAYA TALIABU, menegaskan bahwa pemasangan baliho raksasa ini tidak hanya untuk memeriahkan HUT RI, tetapi juga sebagai bentuk sosialisasi pertama dari pasangan SAYA TALIABU kepada masyarakat Pulau Taliabu.
"Kami ingin menunjukkan bahwa SAYA TALIABU siap berlayar dan berkomitmen membangun Kabupaten Pulau Taliabu menjadi lebih baik," ujar H. Zainal Mus.
Dalam baliho yang terpasang, terpampang foto pasangan Sashabila Mus dan La Ode Yasir dengan tulisan “SAYA TALIABU” yang terdiri dari warna kuning, biru, merah, dan oranye.
Warna-warna ini, menurut H. Zainal Mus, melambangkan keberanian dan identitas pasangan tersebut dalam memperjelas komitmen mereka untuk Taliabu.
"Terlepas dari beragam warna kehidupan, kami siap berkolaborasi, memperjuangkan, dan mengabdi demi kemajuan Kabupaten Pulau Taliabu untuk semua dalam bingkai keindonesiaan," tutup H. Zainal Mus.