Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Sabtu, 07 September 2024, 2:20:00 PM WIB
Last Updated 2024-09-07T07:20:56Z
BERITA UMUMNEWS

AHM: Petani dan Mahasiswa Taliabu Masih Terabaikan, Pemerintah Diminta Beri Perhatian Lebih

Advertisement


Maluku Utara |MatalensaNews.com – Tokoh pemekaran Kabupaten Pulau Taliabu, H. Ahmad Hidayat Mus (AHM), menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi yang menimpa petani dan mahasiswa di Taliabu. Menurut AHM, kelompok ini belum mendapatkan perhatian yang memadai dari pemerintah daerah, Sabtu (7/9/24). 


AHM menyoroti kehidupan para petani cengkeh yang selama ini berjuang sendiri tanpa dukungan pemerintah. Menurutnya, ketergantungan petani pada alam dan kurangnya intervensi dari pemerintah membuat mereka rentan terhadap kerugian. "Kalau kita tunggu satu tahun setengah, dua tahun, baru cengkeh ini berbuah, kemudian hujan turun dan terbakar, maka tak bisa menjadi uang. Ini harus dipikirkan oleh pemerintah, bukan hanya masyarakat," ungkap AHM saat mendeklarasikan putrinya, Sashabila Mus, dan Laode Yasir sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Taliabu di Kota Bobong baru-baru ini.


AHM juga mengungkapkan kegelisahannya terkait minimnya dukungan untuk mahasiswa Taliabu yang tersebar di berbagai daerah. Ia menyoroti bahwa selama 13 tahun usia Kabupaten Pulau Taliabu, pemerintah belum memberikan perhatian penuh terhadap asrama mahasiswa di berbagai wilayah seperti Makassar, Ternate, dan Luwuk. "Saya sudah bilang ke Sasha, cek semua anak-anak yang sekolah di mana-mana, bagikan APBD dan tunjang pendidikan mereka. Bangun asrama di kota-kota seperti Luwuk dan Jawa," lanjutnya.


AHM menegaskan pentingnya kebijakan daerah untuk mengarahkan lulusan sekolah agar melanjutkan pendidikan ke daerah yang memiliki asrama, sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pulau Taliabu bisa dirasakan oleh petani dan mahasiswa.


Secara terpisah, Sashabila Mus juga menyampaikan keprihatinannya terhadap masa depan kaum milenial, khususnya para lulusan sarjana asal Taliabu yang sulit mendapatkan pekerjaan di daerah mereka. Banyak mahasiswa yang enggan kembali ke Taliabu setelah lulus kuliah karena khawatir tidak menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keilmuan mereka. "Sasha sudah tanya beberapa teman mahasiswa asal Taliabu yang lulus, kenapa mereka tidak kembali? Kebanyakan jawabnya, nanti di Taliabu kerja apa? Daripada menganggur, lebih baik bertahan di luar daerah," ujar Sashabila.


Ia berharap di masa depan, Kabupaten Pulau Taliabu mampu menciptakan peluang kerja yang lebih besar bagi lulusan sarjana dan masyarakat umum. "Di desa-desa Pulau Taliabu, Sasha banyak melihat minimnya pemberdayaan masyarakat, baik nelayan, petani, maupun tukang. Mereka seolah dibiarkan berpikir sendiri," tambahnya.


Menurut Sashabila, diperlukan sistem yang mampu memotivasi masyarakat dan menciptakan peluang kerja yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, taraf hidup masyarakat dapat dijamin oleh pemerintah daerah.(Jeck)