Advertisement
 |
| Pulau Taliabu, Nurminardi, S.H.,M.H. Melalui Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan, Nazamuddin, S.H |
Maluku Utara | MatalensaNews.com– Berkas sudah rampung, Tim penyelidik Jaksa Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu melakukan penyidikan Perkara kasus dugaan korupsi sebanyak 14 paket pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) Individual yang tersebar di Pulau Taliabu pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kabupaten Pulau Taliabu di Tahun 2022, yang diduga merugikan keuangan negara kurang lebih 2,7 Miliar.
Tim penyelidik Jaksa juga telah memeriksa sejumlah 20 orang saksi yang diantaranya adalah, pihak dinas PU-PR Pulau Taliabu, pihak keuangan dan 2 orang rekanan (Kontraktor) dari Ternate termasuk Kepala dinas, PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) merangkap PA (Pengguna Anggaran) pada kasus dugaan korupsi tersebut.
Saat ini tim penyelidik Jaksa Kejaksaan akan bertindak untuk melakukan Penjemputan paksa terhadap ketiga orang rekanan dari Sulawesi Utara (Manado) karena sudah tiga kali mengkir dari panggilan tanpa alasan yang jelas kepada penyidik Kejaksaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu, Nurminardi, S.H.,M.H. Melalui Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan, Nazamuddin, S.H di ruangannya. Senin (2/9/24).
Nazamuddin juga mengatakan, ketiga orang rekanan dari Sulawesi Utara tersebut tetap kami melakukan upaya paksa atau jemput paksa jika dalam waktu dekat ini tidak hadir dalam panggilan penyidik.
Tim penyelidik jaksa Kejaksaan juga sudah berkoordinasi dengan tim BPK itu akan turun di Pulau Taliabu untuk melakukan pemeriksaan dan menghitung kerugian negara dalam waktu dekat ini.
"Setelah upaya yang kami lakukan, tim BPK usai menghitung kerugian Negara. Nanti tim penyidik Jaksa Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu akan mengumumkan tersangka." tandasnya. (Jeck)
