Advertisement
Laporan : Goent
Jakarta, MATALENSANEWS.com– Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar perizinan di sektor pertambangan dan energi tidak lagi berbelit-belit. Menurut Jokowi, proses perizinan saat ini masih terlalu rumit dan memakan waktu karena harus melalui banyak tahap. Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam acara Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-79 di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024), di hadapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
"Yang berkaitan dengan regulasi, ini juga harus hati-hati. Semua yang memakan waktu lama, berputar-putar dari meja 1, 2, 3, 4, 5 harus mulai disederhanakan," kata Jokowi.
Presiden menekankan agar Menteri ESDM segera memotong birokrasi perizinan dan memastikan prosesnya sesederhana mungkin. Hal ini, menurutnya, akan memperlancar pengembangan ekonomi di sektor energi dan pertambangan serta membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
"Ini harus mulai di-simple-kan Pak Menteri, agar investasi datang ke negara kita, kesempatan kerja terbuka, kemudian eksplorasi bisa semua ikut dan akhirnya lifting minyak dan gas kita menjadi naik," pinta Jokowi.
Jokowi juga menegaskan bahwa tanpa penyederhanaan dan pemangkasan izin di sektor migas dan pertambangan, Indonesia akan sulit bersaing dengan negara lain. Dia menekankan bahwa negara yang lebih cepat dalam proses perizinan akan mengalahkan negara yang lambat.
"Tanpa penyederhanaan izin, tanpa membuat simple regulasi yang kita miliki sangat sulit kita bersaing dengan negara-negara lain karena sekali lagi saya sampaikan, ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat," tutupnya.(*)