Advertisement
SALATIGA|MATALENSANEWS.com– Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda sekaligus mendukung Aksi Muda Jaga Iklim 2024 yang digelar serempak di 1.250 titik di seluruh Indonesia, siswa SMP Stella Matutina melakukan kegiatan bersih kota sepanjang Jalan Diponegoro, Salatiga, pada Senin (28/10/2024).
Kegiatan ini menjadi lebih menarik karena para siswa ditemani oleh "Monster Sampah" berbentuk naga sepanjang 10 meter yang mereka buat dari galon plastik dan ribuan sachet sampah plastik yang telah dikumpulkan.
Monster sampah ini dibuat oleh siswa selama lebih dari seminggu sebagai bagian dari proyek pembelajaran sekolah. "Kami tahu persoalan sampah itu seperti monster. Maka kami mengumpulkan sampah, terutama sampah plastik, dan membuatnya menjadi Monster Naga," kata Tordi, siswa yang mengoordinasi kegiatan ini.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 2017, timbulan sampah plastik nasional diproyeksikan mencapai 9,2 juta ton dan diprediksi akan meningkat menjadi 9,9 juta ton pada 2025, setara dengan 13,98% dari total volume sampah di Indonesia.
"Monster sampah ini kami buat sebagai penanda bahwa sampah itu seperti monster yang mengancam bumi kita. Maka, hari ini kami sepakat untuk turun ke jalan melawan monster sampah ini," ujar Theresia Erma, guru sekaligus penggagas acara ini.
Erma menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, siswa diharapkan mulai memahami dan terbiasa mengelola sampah di lingkungan sekolah maupun rumah. "Kami ingin anak-anak sadar sejak dini agar dapat berkontribusi dalam pengelolaan sampah, sehingga masa depan bumi mereka tetap terjaga," lanjutnya.
Data KLHK tahun 2023 menunjukkan bahwa dari total 30,97 juta ton sampah di Indonesia, 10,77 juta ton atau sekitar 34,76% belum terkelola dengan baik.
Acara bersih kota ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Salatiga, Dra. Sulsityaningsing, MT, bersama penyuluh lingkungan Yusvian Erianto. "Dinas Lingkungan Hidup mendukung penuh acara ini. Sebagai pihak yang menangani isu sampah, kami selalu mencari solusi terbaik untuk menanggulangi dampaknya. Maka, kegiatan yang diinisiasi oleh masyarakat perlu terus ada sebagai bentuk kerja sama dalam menangani isu sampah, khususnya di Salatiga," ujar Yusvian.
Yusvian juga menambahkan bahwa permasalahan sampah di Salatiga perlu perhatian khusus, mengingat TPA Ngronggo diperkirakan akan mencapai kapasitas maksimal dalam tiga tahun. "Pembiasaan mengelola sampah di level rumah tangga dan sekolah sangat penting untuk membantu pemerintah menangani isu sampah di Salatiga," tambahnya.
Acara ini ditutup dengan pembacaan ikrar menjaga iklim di Bunderan Tugu Jam Salatiga, yang dipimpin oleh Cantika Laras, Ketua OSIS SMP Stella Matutina, diikuti seluruh peserta aksi.(TRI)