Advertisement
![]() |
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, Haruna Masuku |
Maluku Utara | MatalensaNews.com – Sebuah video yang menunjukkan keluhan warga terkait buruknya pelayanan pendidikan di Desa Fayaunana, Pulau Taliabu, menjadi viral di media sosial. Dalam video yang dibagikan oleh Jamrudin Buton, warga desa mengungkapkan bahwa dari jenjang pendidikan PAUD, TK, SD, hingga SMP, hampir tidak ada kehadiran guru untuk mengajar.
"Guru dari TK, SD, hingga SMP hampir tidak pernah hadir di sekolah," ujar seorang warga dalam video tersebut. Pernyataan ini memicu kegaduhan, terutama di kalangan masyarakat yang menyoroti kurangnya pengawasan dari Dinas Pendidikan Pulau Taliabu terhadap sekolah-sekolah di wilayah terpencil.
Permasalahan ini semakin mencuat seiring dengan laporan bahwa banyak guru di daerah terpencil tidak menerima tunjangan daerah terpencil (Dacil) yang menjadi hak mereka. Ironisnya, tunjangan yang seharusnya diberikan kepada guru di wilayah terpencil diduga jatuh ke tangan guru yang bertugas di wilayah yang tidak termasuk terpencil. Dugaan praktik pilih kasih dalam penyaluran tunjangan ini menambah kekecewaan masyarakat.
Kasus tunjangan Dacil bukanlah yang pertama kali muncul. Sebelumnya, terdapat laporan bahwa penerima tunjangan diminta untuk membagi sebagian uang kepada oknum di Dinas Pendidikan Pulau Taliabu. Kondisi ini memperparah situasi pendidikan di desa-desa terpencil seperti Fayaunana, di mana anak-anak terancam kehilangan hak pendidikan yang layak.
Menanggapi situasi ini, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu, Haruna Masuku, menyatakan bahwa pihaknya baru mendapatkan informasi mengenai dugaan pilih kasih dalam penyaluran tunjangan Dacil. Ia menegaskan bahwa dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan akan melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap seluruh sekolah di Pulau Taliabu, termasuk PAUD, TK, SD, dan SMP, yang menerima tunjangan tersebut.
"Tunjangan daerah terpencil diberikan berdasarkan kuota yang ada, dan tidak semua sekolah menerima anggaran tersebut. Kami akan melakukan pengecekan di Sekolah Fayaunana dan mengevaluasi kinerja guru-guru yang malas mengajar jika benar," ujar Haruna pada Kamis (10/10/2024).
Dinas Pendidikan Pulau Taliabu berjanji akan segera mengambil tindakan untuk memastikan bahwa hak-hak guru di wilayah terpencil terpenuhi, serta memperbaiki kualitas pendidikan di wilayah tersebut demi masa depan anak-anak di desa-desa terpencil. (Jeck)