Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri menyampaikan apresiasi atas kerja keras Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Antiteror yang dinilai berhasil merangkul para mantan anggota JI untuk kembali ke ideologi Pancasila.
“Tentunya kami mewakili institusi Polri dan negara mengucapkan terima kasih serta memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BNPT, Densus 88, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras menjalin kolaborasi luar biasa dengan sahabat-sahabat eks Jamaah Islamiyah,” ujar Jenderal Sigit.
Pendekatan Intensif hingga 45 Pertemuan
Jenderal Sigit mengungkapkan bahwa BNPT dan Densus 88 Antiteror telah mengadakan 45 kali pertemuan dengan para mantan anggota JI untuk membangun dialog dan pendekatan. Upaya ini berbuah manis dengan kesepakatan para eks anggota JI untuk berikrar setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.
“Ini kabar yang sangat membahagiakan bagi kita semua. Melalui pendekatan tersebut, para mantan anggota JI bersepakat untuk kembali ke NKRI dan berkomitmen membangun bangsa,” jelasnya.
Penting untuk Bangsa dan Stabilitas Nasional
Kapolri menekankan bahwa merangkul mantan anggota JI merupakan bagian dari upaya membangun bangsa yang lebih baik. Ia juga menyebut keberhasilan ini menjadi kabar menggembirakan, terutama menjelang pengamanan Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Terima kasih atas kerja keras dan semangat bersama. Mari kita bersama-sama bekerja keras untuk membangun bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045,” pungkas Jenderal Sigit.
Deklarasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya deradikalisasi dan menunjukkan keberhasilan pendekatan lunak (soft approach) dalam penanganan terorisme di Indonesia.
(GOENT)