Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Kamis, 19 Desember 2024, 6:35:00 PM WIB
Last Updated 2024-12-19T11:35:42Z
BERITA UMUMNEWS

Mantan Pendukung Radikalisme, Kini Sukses Kelola Gerai Kopi di Salatiga

Advertisement


SALATIGA|MATALENSANEWS.com– Kisah inspiratif datang dari Avik RF (31), seorang warga Sidorejo, Salatiga, yang kini dikenal sebagai barista dan pengelola gerai kopi d’Radical. Avik memulai usaha ini setelah berhasil keluar dari masa kelamnya sebagai pendukung paham radikalisme.


Perjalanan Avik menjadi barista dimulai setelah ia menjalani program deradikalisasi, usai terpapar paham radikal pada tahun 2014. Kala itu, Avik yang berusia 21 tahun aktif menyuarakan dukungan terhadap aksi kelompok jihadis di Suriah melalui media sosial.


"Saat itu, saya hanya anak muda yang penasaran dan bersemangat mencari informasi tentang radikalisme lewat YouTube dan website. Saya bahkan ingin terlibat, meski hanya di dunia maya. Tapi saya tidak sadar kalau itu adalah jalan yang keliru," ujar Avik, Rabu (18/12), di gerai kopinya.


Pada 2018, aktivitas Avik terpantau oleh Densus 88, dan ia harus menjalani proses hukum serta program deradikalisasi. Setelah kembali ke Salatiga pada 2021, ia dibimbing oleh anggota Polres Salatiga, seperti Aipda Panji dan Aipda Soleh, untuk memulai kehidupan baru.


"Awalnya, saya mengikuti pelatihan deradikalisasi di bawah yayasan kontra radikalisme. Setelah itu, saya diarahkan untuk belajar dunia barista dan dibantu membuka usaha gerai kopi ini," jelas Avik.


Gerai kopi d’Radical, yang diinisiasi oleh Aipda Panji, kini menjadi tempat usaha sekaligus ruang diskusi tentang bahaya radikalisme, terutama bagi pemuda Salatiga.


Selain fokus pada bisnisnya, Avik aktif menyampaikan pesan damai dan anti-radikalisme kepada remaja dan pemuda. "Saya sadar bahwa sikap berlebihan seperti dulu adalah kesalahan. Sekarang, saya sering berbagi pemahaman bahwa jihad tidak boleh dilakukan dengan cara-cara radikal," katanya.


Aipda Panji mengungkapkan bahwa membantu Avik merupakan bentuk tanggung jawab moral. "Masa deradikalisasi adalah masa rentan. Kami merasa perlu memberikan dukungan nyata, tidak hanya secara ideologi, tetapi juga pemberdayaan ekonomi," ujar Panji.


Kini, usaha Avik berkembang pesat dengan banyak pelanggan dari kalangan pecinta kopi Salatiga. Kisahnya menjadi bukti bahwa program deradikalisasi, bila dilakukan dengan pendekatan yang tepat, dapat membawa perubahan positif.


"Alhamdulillah, sekarang Avik dan rekan-rekan lainnya bisa menjalani kehidupan normal sebagai warga negara yang baik," pungkas Panji.(GT)