Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Rabu, 18 Desember 2024, 2:17:00 PM WIB
Last Updated 2024-12-18T07:17:52Z
BERITA PERISTIWANEWS

Polemik Trotoar Jl. Soekarno-Hatta di Salatiga: Warga Soroti Pekerjaan yang Belum Selesai

Advertisement


SALATIGA|MATALENSANEWS.com– Pembangunan trotoar di Jl. Soekarno-Hatta, Kota Salatiga, menuai polemik setelah seorang pengguna media sosial mengunggah kondisi proyek yang dinilai belum selesai. Akun Facebook @Kustadi Danuri membagikan foto yang menunjukkan sisi luar trotoar terlihat belum rampung.


Dalam unggahan tersebut, ia menuliskan, "Mohon yang berwenang memberikan penjelasan dong Dinas PU Kota Salatiga. Kok kemarin sudah nggak ada yang kerja lagi, padahal proyek trotoar Jl. Soekarno-Hatta kondisinya masih seperti ini. Tolong dong DPRD Kota Salatiga meninjau di lapangan, apakah pekerjaan ini sudah sesuai kontrak kerjanya. Ini sekadar rakyat kecil bertanya, karena nilainya 5,1 M."


Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Salatiga, Syahdani Onang Prastowo, menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemborong terkait penyelesaian proyek. Menurut Syahdani, pembangunan trotoar tersebut telah disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan melibatkan persetujuan dari pemilik lahan setempat.


"Pada desain, sebetulnya ada pekerjaan parapet (dinding batu bata tinggi sekitar 60 cm). Namun, pemilik lahan atau toko di lokasi tersebut meminta parapet tidak dibangun karena akan menutup toko. Kami meminta pemilik lahan membuat surat ke PUPR, dan surat itu sudah dikirimkan," jelas Syahdani melalui pesan WhatsApp, Rabu(18/12/24). 


Ia menambahkan bahwa pemilik lahan telah menyetujui perubahan desain tersebut. "Dalam hal ini, yang mengkritisi (Kustadi Danuri) bukan merupakan pemilik lahan dan tidak sepenuhnya memahami. Kalau pemilik lahan sudah bersurat dan menerima kondisi bangunan tersebut," imbuhnya.


Meski demikian, unggahan ini memicu diskusi di masyarakat mengenai transparansi dan pengawasan terhadap proyek pembangunan trotoar yang memiliki nilai anggaran sebesar Rp5,1 miliar. Warga berharap pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang lebih terbuka untuk memastikan bahwa proyek ini sesuai dengan kontrak kerja.(Goent)