Advertisement
Kab.Semarang|MATALENSANEWS.com-– Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Semarang selama beberapa hari terakhir membawa dampak serius di Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru. Pada Selasa (10/12), tanggul di desa tersebut jebol sekitar pukul 18.30 WIB, mengakibatkan banjir bandang yang merendam rumah warga dan memaksa mereka mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Danramil 12/Banyubiru, Kapten Cke Rofiq, bersama anggota Koramil, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, dan warga bergerak cepat untuk menanggulangi dampak bencana. Kapten Rofiq menjelaskan bahwa laporan diterima sekitar pukul 19.15 WIB dari Babinsa Ngrapah, yang langsung memerintahkan tim menuju lokasi.
Pada Rabu pagi (11/12), Kapten Rofiq memimpin proses pembersihan dan evakuasi di area terdampak. “Satu titik tanggul yang jebol menyebabkan banjir bandang ini. Ditambah curah hujan yang sangat tinggi, aliran air masuk ke permukiman warga cukup deras,” ujarnya.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro, menyatakan bahwa tim masih fokus pada evakuasi warga dan penanganan darurat. “Ketinggian air saat ini mencapai 50 cm. Kami kerahkan seluruh personel BPBD, dibantu relawan dan TNI-Polri, untuk proses evakuasi,” katanya.
Alexander menambahkan bahwa prioritas saat ini adalah memastikan keselamatan warga. Pendataan rumah yang terdampak masih dilakukan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan BPBD. “Kondisi permukiman di bawah sungai, dan air mengalir ke Rawa Pening. Namun, air belum surut sehingga personel gabungan terus melakukan penanganan intensif,” jelasnya.
Peristiwa banjir bandang di Dusun Ngendo ini merupakan kejadian pertama, dan pihak terkait terus berupaya meminimalkan dampak lebih lanjut.(Goent)