Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Kamis, 23 Januari 2025, 1:38:00 AM WIB
Last Updated 2025-01-22T18:38:53Z
BERITA UMUMNEWS

Kadis Kominfo Sumut: Mahasiswa Harus Lawan Judi Online

Advertisement


MEDAN |
MATALENSANEWS.com- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Ilyas Sitorus, mengajak mahasiswa untuk menghindari judi online. Ia menegaskan bahwa judi online dapat merusak berbagai aspek kehidupan, mulai dari finansial, sosial, psikis, hingga akademik.


Hal itu disampaikan Ilyas dalam seminar nasional bertajuk “Bahaya dan Dampak Judi Online bagi Generasi Muda Bangsa”, yang digelar oleh Penyuluh Agama Islam PPPK Kementerian Agama Kota Medan di Kampus Universitas Mandiri Bina Prestasi (MBP), Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Rabu (22/1).


"Penuntasan judi online sangat bergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Yang bisa menghentikannya adalah diri kita sendiri," ujar Ilyas Sitorus.


Menurutnya, pemerintah telah berupaya memblokir ribuan situs judi online. Namun, fenomena ini terus berulang karena setiap situs yang ditutup selalu digantikan dengan yang baru.


"Begitu satu situs ditutup, muncul lagi situs baru. Karena itu, kita harus membangun ketahanan pribadi dan menyadari bahwa uang tidak bisa diperoleh dengan cara instan," jelasnya.


Ilyas juga mengimbau mahasiswa untuk mengisi waktu dengan aktivitas positif serta menjauhi lingkungan yang terlibat dalam perjudian online.


"Bagi yang belum terkena, bentengi diri sejak sekarang. Bagi yang sudah terjerat, segera berhenti sebelum terlambat," tegasnya.


Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan, Impun Siregar, menekankan bahwa semua agama melarang perjudian. Oleh karena itu, ia mengajak mahasiswa untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan agar tidak mudah tergoda judi online.


"Semua agama melarang perjudian. Sebagai umat Tuhan, sudah seharusnya kita menjauhi praktik ini," ujarnya.


Kasubdit Direktorat Intelkam Polda Sumut, AKBP Samsul Bahri Siregar, yang turut menjadi narasumber, menjelaskan bahwa kebanyakan pelaku judi online adalah mereka yang menginginkan keuntungan instan.


Ia juga menyoroti bahwa faktor lingkungan, baik keluarga maupun sosial, berperan dalam mendorong seseorang terjerumus dalam judi online.


"Ketika keluarga dan masyarakat abai dalam menanamkan etika serta nilai moral, risiko penyimpangan perilaku akan meningkat," jelasnya.


Seminar nasional ini dihadiri sekitar 400 mahasiswa dari berbagai program studi di Universitas MBP. Turut hadir Rektor Universitas MBP, Sarman Sinaga, serta para dosen dan civitas akademika. (Red)