Advertisement
Jakarta|MATALENSANEWS.com– Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Setyo Budiyanto, melakukan audiensi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Selasa (7/1/25). Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi antara KPK dan Polri dalam upaya pemberantasan korupsi serta mendorong peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang masih menjadi tantangan besar.
Dalam pertemuan tersebut, Setyo Budiyanto menegaskan pentingnya kolaborasi lintas institusi untuk menciptakan sistem pemberantasan korupsi yang lebih efektif. Ia menggarisbawahi bahwa pemberantasan korupsi tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga pada upaya pencegahan dan edukasi.
“Kami berharap dengan adanya sinergi yang lebih erat, upaya pemberantasan korupsi di semua lini bisa lebih optimal. Salah satunya melalui Kortas Tipikor Polri yang tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga memperkuat sektor pendidikan dan pencegahan,” kata Setyo.
Setyo juga menegaskan bahwa perbaikan IPK bukan hanya tanggung jawab KPK, melainkan juga tugas bersama berbagai lembaga negara, termasuk Polri.
“Indeks Persepsi Korupsi adalah cerminan persepsi nasional maupun internasional terhadap kita. Ini bukan hanya tanggung jawab KPK, tetapi tugas bersama, termasuk Polri, untuk memperbaiki persepsi tersebut,” tambahnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut baik kunjungan KPK ini. Ia menegaskan komitmen Polri untuk memperkuat sinergi dalam penanganan kasus-kasus korupsi dan mencegah terjadinya tumpang tindih wewenang antara lembaga.
“Kehadiran Kortas Tipikor justru memperkuat sinergi antara Polri dan KPK. Ini adalah wujud komitmen kami untuk menciptakan sistem yang lebih efisien dan mempercepat pemberantasan korupsi di Indonesia,” tegas Listyo.
Kapolri menambahkan, pembaruan Nota Kesepahaman (MoU) antara KPK dan Polri akan menjadi langkah penting dalam memperjelas pembagian tugas dan tanggung jawab kedua lembaga.
“Kami percaya bahwa dengan pimpinan baru di KPK, serta kerjasama yang semakin erat, kita bisa memenuhi harapan masyarakat untuk memberantas korupsi dan memperbaiki sistem hukum di Indonesia,” ujarnya.
Audiensi ini diharapkan menjadi awal dari berbagai kolaborasi strategis yang akan terus dikembangkan melalui pertemuan-pertemuan lanjutan. Hal ini dilakukan demi menjawab harapan masyarakat Indonesia akan pemberantasan korupsi yang lebih efektif dan transparan.
"Sinergi ini bukan hanya tentang kolaborasi dua institusi, tetapi juga tentang menjawab harapan masyarakat Indonesia akan pemberantasan korupsi yang lebih transparan dan efektif," tutup Kapolri.(Red/GT)