Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Senin, 17 Februari 2025, 6:07:00 PM WIB
Last Updated 2025-02-17T11:11:57Z
BERITA PERISTIWANEWS

Komplotan WNA Diduga Hipnotis Pegawai Toko Emas di Semarang, Perhiasan Rp10 Juta Raib

Advertisement


Semarang|MATALENSANEWS.com
– Aksi pencurian dengan modus hipnotis atau gendam terjadi di Toko Emas JJ, Pasar Karang Ayu, Semarang Barat, pada Senin (17/2/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Komplotan pelaku yang diduga warga negara asing (WNA) berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan senilai Rp10 juta.


Pemilik Toko Emas JJ, Handoko, mengatakan bahwa aksi tersebut terekam jelas dalam CCTV toko. Dalam rekaman, terlihat seorang perempuan berkerudung biru dan seorang pria bertopi biru berpura-pura memilih perhiasan di depan penjaga toko. Sementara itu, dua orang lainnya tampak membawa segepok uang rupiah, seolah hendak bertransaksi dalam jumlah besar.


"Itu kejadiannya kayak hipnotis. Pelakunya pakai bahasa Arab campur bahasa Inggris, seperti ‘MasyaAllah, gold, sister’, sehingga pegawai saya bingung dan mengikuti kemauan mereka," ujar Handoko saat dihubungi awak media.


Pegawai Linglung, Perhiasan Diserahkan Begitu Saja

Handoko menjelaskan bahwa kejadian itu berlangsung saat karyawan tokonya berjaga sendirian. Awalnya, pegawai hendak menghubungi dirinya, namun dialihkan oleh pelaku.


"Mereka datang berempat, dua orang sibuk memilih-milih barang, sementara yang lain mengalihkan perhatian dengan menunjukkan uang. Saat salah satu pria menyentuh pegawai toko, pegawai saya seperti linglung dan langsung mengeluarkan lebih banyak perhiasan yang diminta," jelasnya.


Dalam waktu sekitar 12 menit, komplotan tersebut berhasil membawa kabur 11 perhiasan, termasuk tiga kalung anak, tiga gelang anak, dan lima kalung emas dewasa.


"Setelah itu, mereka beralasan ingin menukar dolar, tapi tidak kembali lagi. Kerugian kami sekitar Rp10 juta," tambah Handoko.


Imbauan untuk Waspada terhadap Modus Hipnotis

Handoko mengimbau masyarakat dan pemilik usaha untuk lebih waspada terhadap modus serupa, terutama jika bertemu orang asing dengan pakaian tertutup seperti topi, masker, dan baju longgar.


"Di Semarang yang panas begini, kalau ada yang pakai pakaian tertutup rapat harus curiga. Apalagi kalau perempuan pakai baju gombrong-gombrong, bisa jadi untuk menyembunyikan barang curian," tegasnya.


Sementara itu, Kapolsek Semarang Barat, Kompol Andre Bachtiar Winanomo, mengaku pihaknya belum menerima laporan terkait kejadian ini, tetapi akan segera melakukan pengecekan.


"Terima kasih atas informasinya, akan kami cek. Korban belum melapor," kata Andre.


Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika mengalami kejadian serupa.


"Bila merasa keamanan terganggu, segera laporkan melalui aplikasi Libas atau langsung ke Polsek terdekat," pungkasnya.(*) 


Kontributor : Farid/Djoko S