Advertisement
 |
| Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto |
JAKARTA|MATALENSANEWS.com– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi menahan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, atas dugaan keterlibatan dalam kasus suap dan perintangan penyidikan terkait proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR RI.
Hasto tiba di Gedung Merah Putih KPK pada Kamis (20/2/2025) pukul 09.52 WIB dengan mengenakan jas hitam dan kemeja putih. Ia didampingi tim kuasa hukumnya, termasuk Maqdir Ismail dan Ronny Talapessy. Pemeriksaan terhadap Hasto berlangsung sekitar delapan jam.
Pada pukul 18.09 WIB, Hasto keluar dari gedung KPK dengan mengenakan rompi oranye tahanan KPK serta borgol di tangan. Aparat kepolisian tampak mengamankan proses penahanan di depan Gedung KPK.
Hasto menyatakan kesiapannya menghadapi proses hukum yang berlaku dan menganggap penahanannya sebagai bagian dari mekanisme hukum yang adil di Indonesia. "Saya sudah siap lahir dan batin [ditahan KPK]," ujarnya kepada media.
KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka bersama dengan advokat dan kader PDIP, Donny Tri Istiqomah. Mereka diduga terlibat dalam kasus suap terkait penetapan anggota DPR RI periode 2019-2024 dan upaya perintangan penyidikan.
Kasus ini bermula dari penyidikan KPK yang sebelumnya telah menjerat empat tersangka lainnya, yakni anggota KPU 2017-2022 Wahyu Setiawan, mantan anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, serta dua kader PDIP, Saeful Bahri dan Harun Masiku.
KPK menduga Hasto dan Donny bekerja sama dengan Harun Masiku dalam memberikan suap kepada Wahyu Setiawan. Selain itu, Hasto diduga melakukan perintangan penyidikan dengan cara memerintahkan Harun Masiku pada tahun 2020 untuk menghancurkan ponselnya guna menghilangkan barang bukti saat operasi tangkap tangan (OTT) berlangsung.
Sebagai orang kepercayaan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, penahanan Hasto ini menjadi sorotan publik dan memperluas penyelidikan KPK dalam kasus suap dan perintangan penyidikan PAW DPR RI. Hingga berita ini diturunkan, KPK terus mendalami keterlibatan pihak-pihak lain yang terkait dengan kasus tersebut. (Farid/Rendy)
