Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Senin, 24 Februari 2025, 8:33:00 PM WIB
Last Updated 2025-02-24T13:33:16Z
NASIONALNEWS

Presiden Prabowo Resmi Meluncurkan BPI Danantara untuk Dorong Investasi Nasional

Advertisement


Jakarta|MATALENSANEWS.com
– Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin (24/2/2025). Badan ini diharapkan dapat menjadi katalis investasi nasional dalam proyek-proyek berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.


"Pada hari ini, Senin (24/2/2025), saya, Presiden Republik Indonesia, menandatangani UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan PP Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Daya Anagata Nusantara," ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya di Istana Negara.


Presiden Prabowo menjelaskan bahwa Danantara akan mengelola investasi yang difokuskan pada sumber daya alam dan aset negara untuk dialokasikan ke dalam proyek-proyek berkelanjutan. Proyek tersebut meliputi energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, hingga produksi pangan.


"Dengan hadirnya Danantara, kita ingin memastikan bahwa kekayaan alam dan aset strategis negara dikelola secara optimal dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia," tambah Presiden Prabowo.


Pemerintah menargetkan investasi melalui Danantara akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen. Dalam rangka mencapai target tersebut, investasi senilai 20 miliar dolar AS akan dialokasikan pada lebih dari 20 proyek yang mencakup pengolahan logam, pengembangan kecerdasan buatan, kilang minyak, energi terbarukan, dan produksi pangan.


Sebagai langkah awal, tujuh perusahaan BUMN strategis akan berada di bawah naungan Danantara, antara lain PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan MIND ID (Mining Industry Indonesia).


Namun, peluncuran Danantara juga memicu kekhawatiran mengenai potensi campur tangan politik dan transparansi dalam pengelolaannya. Beberapa pihak membandingkan dengan kasus 1MDB di Malaysia, sehingga menekankan pentingnya standar tata kelola yang ketat untuk menghindari risiko serupa.


Meski demikian, pemerintah tetap optimistis bahwa Danantara akan menjadi motor penggerak transformasi ekonomi Indonesia melalui investasi yang berkelanjutan dan inklusif. "Ini adalah langkah besar bagi Indonesia untuk lebih mandiri secara ekonomi dan menjadi pemain utama di kancah global," tegas Presiden Prabowo.(ErAngga)