Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Sabtu, 15 Maret 2025, 11:04:00 PM WIB
Last Updated 2025-03-15T16:04:35Z
NEWSPENDIDIKAN

100 Pelajar Katolik Susun Rencana Masa Depan dalam Workshop di Salatiga

Advertisement


Salatiga |
Matalensanews.com – Sebanyak 100 pelajar Katolik dari berbagai SMA dan SMK di Salatiga serta sekitarnya mengikuti Temu Pelajar dan Workshop Membangun Rencana Masa Depan Orang Muda. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (15/3/2025) di Aula Gereja Kristus Raja Semesta Alam Tegalrejo, Salatiga, dari pukul 09.00 hingga 17.00. Workshop ini difasilitasi oleh tim dari Soegijapranata Catholic University.


Dalam sambutan pembuka, Romo Brian Jonathan Laluyan, MSF, menekankan bahwa Gereja memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi Indonesia Emas 2045.


"Jangan sampai anak muda Katolik ketinggalan gerbong. Kita harus menyiapkan masa depan mereka sejak dini, dan Gereja memiliki tanggung jawab itu," ujarnya.


Senada dengan hal tersebut, Romo Sebastianus Prasetya Aditama, PR, yang menjadi pembicara dalam sesi kepemimpinan Katolik, menyatakan pentingnya membekali anak muda dengan keterampilan kepemimpinan.


"Kita punya role model pemimpin Katolik di Indonesia, seperti Soegijapranata dan Kasimo. Orang muda harus bangga menjadi Katolik," kata Romo Pras, yang juga menjabat sebagai Kepala Campus Ministry Soegijapranata Catholic University.


Menulis Rencana Masa Depan, Membangun Langkah Nyata

Dari data peserta yang masuk, diketahui bahwa:

  • 50% peserta belum pernah menuliskan rencana masa depannya.
  • 25% peserta sudah menuliskannya, tetapi belum spesifik dan terukur.
  • Sisanya telah memiliki rencana yang lebih detail namun masih memerlukan perbaikan.


Menurut Patrick Yesandro, fasilitator dari Soegijapranata Catholic University, hal ini menjadi perhatian utama dalam workshop.


"Belum semua peserta menuliskan rencana masa depan mereka secara spesifik. Padahal, dengan rencana yang jelas dan terukur, mereka bisa menentukan langkah yang tepat untuk mencapainya," jelasnya.


Dalam workshop ini, peserta didampingi untuk menyusun career path yang detail, serta mendapatkan sesi konsultasi pribadi dengan tim fasilitator.


Kelanjutan Program: Youth Eco Preneur Camp 2025

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Tim Pelayanan Pembinaan Iman Orang Muda Gereja Kristus Raja Semesta Alam, Tim Pelayanan Pengembangan Sosial Ekonomi Gereja Santo Paulus Miki, serta Bruderan FIC.


Menurut Ketua Panitia, Paschalis Anang, workshop ini bukanlah akhir dari pembinaan, tetapi bagian dari rangkaian kegiatan berkelanjutan.


"Setelah ini, mereka akan mengikuti Youth Eco Preneur Camp pada Juli 2025. Kami ingin memberikan pilihan kepada anak muda: apakah ingin bekerja atau menjadi wirausaha yang memperhatikan aspek lingkungan," katanya.


Antusiasme Peserta dan Misa Penutup

Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini. Salah satu peserta, San San dari SMA Kristen 1 Salatiga, merasa mendapatkan banyak manfaat dari workshop ini.


"Saya ingin menjadi pebisnis. Di sini, saya dan teman-teman dibimbing menulis rencana masa depan dengan cara yang mudah. Sekarang saya tahu langkah apa yang harus saya lakukan," ungkapnya.


Selain mendapatkan wawasan baru, banyak peserta juga senang karena dapat bertemu dan berjejaring dengan pelajar Katolik dari sekolah lain.


Sebagai bentuk peneguhan dan penguatan, rangkaian kegiatan ditutup dengan Misa Pelajar yang dipimpin oleh Romo Brian Jonathan Laluyan, MSF dan Romo Sebastianus Prasetya Aditama, PR.(Tri)